SURAKARTA (SUARABARU.ID) – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar Masa Ta’aruf (Masta) gelombang 2 Tahun 2023 dalam rangka penyambutan mahasiswa baru.
Kegiatan masa ta’aruf ini diikuti 3.011 mahasiswa baru dan beberpa diantaranya berasal dari mancanegara diwarnai penyematan tanda peserta dan pemakaian jas almamater, dibuka Rektor UMS, Prof. Dr, Sofyan Anif, M.Si. dalam acara di Gedung Edutorium KH. Ahmad Dahlan, Senin (21/8/2023).
Rektor Prof. Dr, Sofyan Anif, M.Si dalam sambutannya mengatakan, mahasiswa UMS selain dari Indonesia juga berasal dari negara-negara luar. Ada mahasiswa dari bebertapa negara Eropa dan Rusia.
Dulu mahasiswa asing didominasi dari Asia Tenggara. Sekarang ini sudah mencakup Asia, Afrika, Eropa dan negara-negara lainnya. UMS menjadi Perguruan Tinggi Islam nomor 3 di dunia. Urutan pertama dari Kairo, kedua dari Iran, dan ketiga adalah Universitas Muhammadiyah Surakarta.
“Saya rasa nanti mahasiswa di kampus tidak hanya komunitas mahasiswa Indonesia, tetapi mereka juga dapat berinteraksi dengan mahasiswa luar negeri, dan inilah kelebihan UMS, sehingga disebut mendunia,” tandas Rektor UMS.
Sebelumnya Ketua Masta PMB 2023, drg., Ana Riolina, MPH, menyampaikan kegiatan Masta PMB gelombang 2 menghadirkan mahasiswa asing yang studi di UMS. Pernyataan ditandai dengan dilakukannya penyematan tanda peserta dan pemakaian jas almamater kepada tiga mahasiswa asing dari Fakultas Teknik, Fakultas Ilmu Kesehatan dan Fakultas Ekonomi Pembangunan. Serta sembilan mahasiswa baru perwakilan masing-masing fakultas.
“Grand Opening ini, merupakan awalan dari rangkaian kegiatan Masta PMB yang akan diikuti dengan kegiatan Masta Universitaria secara luring di Gedung Edutorium, Masta Universitaria melalui Open Learning, Masta IMM dan Fakultaria,” jelasnya.
Pada kesempatan terpisah Ali Abdulraoof Taha Al-Maktari dari Yaman, yang kuliah S2 Pascasarjana jurusan Teknik Kimia, mengungkapkan rasa syukurnya diajak mengikuti penerimaan MABA di Edutorium UMS. Panitya meminta dirinya menjadi master of ceremony (MC).
Master of Ceremony pada Masta PMB UMS ada tiga bahasa, supaya mahasiswa asing yang tidak bisa bahasa inggris dan bahasa Indonesia yang dari Arab juga bisa memahami acara ini. “Alhamdulillah, acara ini sangat sukses dan Insya Allah akan ada banyak keseruan pada tahun depan,” ungkapnya mengakhiri pembicaraan.
Bagus Adji