WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Sejumlah 25 pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) berbasis makanan lokal di Dusun Kawista Desa Adiwarno Selomerto Wonosobo, selama dua hari, mulai Selasa (22/8) hingga Rabu (23/8/2023), mengikuti bimbingan tehnis keamanan pangan bagi pelaku industri rumah tangga.
Bimtek yang diselenggarakan di Rumah Bank Sampah Dusun Kawista tersebut digelar Dinas Kesehatan (Dinkes) Wonosobo bekerjasama dengan pengelola Program Kampung Iklim (Proklim) Dusun Kawista. Kegiatan tersebut mendapat suport dari dana corporate social responbility (CSR) PT Pama Persada Nusantara.
Bertindak sebagai pemateri, yakni Endang Rosana dan tim dari Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo. Materi yang diberikan kepada peserta, meliputi : label pangan olahan, informasi nilai gizi pangan, bahan tambahan pangan serta cara produksi pangan olahan yang baik dan sehat.
Di luar itu, juga ada materi mendesain cara produksi pangan yang baik, prosedur penerbitan Sertifikasi Produk Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT) melalui one servis sistem (OSS) dan pengawasannya, serta entri SPP-IRT online dan penyesuaian KBLI produk pangan untuk penerbitan SPP-IRT.
Manager CSR PT Pama Persada Nusantara Maidi Irvan saat membuka Bimtek bagi pelaku UMKM mengatakan pelatihan tersebut diadakan guna mendorong kemandirian ekonomi masyarakat untuk mendukung keberhasilan program kampung iklim di Dusun Kawista Desa Adiwarno.
“Di Dusun Kawista kebetulan banyak pelaku UMKM berbasis pangan lokal. Namun produk olahan pangan tersebut belum bersertifikat SPP-IRT. Karena itu, mereka kami dorong untuk mengikuti pelatihan ini secara intensif. Jika ekonomi warga kuat maka program kampung iklim pasti akan berhasil,” katanya.
SPP-IRT Penting
Menurut Maidi, paska pelatihan ini, pelaku UMKM dan produk olahan pangan lokal akan diikutkan dalam program bazar UMKM di Jakarta. Peserta ekspo yang berasal dari seluruh Indonesia itu, merupakan dampingan atau binaan dari PT Pama Persada Nusantara.
“Acara tersebut juga dalam rangka anniversary 30 tahun perusahaan kontraktor bidang pertambangan tersebut. Hasil binaan PT Pama Persada Nusantara, berupa produk UMKM pangan dan industri rumah tangga lainnya, akan ditampilkan di acara ulang tahun perusahaan,” ujar dia.
Perwakilan dari Dinkes Wonosobo Endang Rosana mengatakan SPP-IRT bagi pelaku UMKM berbasis pangan sangat penting. Sebab, dengan berserifikat tersebut bahan pangan yang diolah sudah teruji dari keamanan, nilai gizi dan kesehatannya. Maka bagi pelaku UMKM olahan pangan wajib mengantongi SPP-IRT.
“Prosedur penerbitan SPP-IRT sangat mudah dan tidak berbelit-belit. Asal sudah lolos uji keamanan dan kesehatan pangan, pasti bisa. Pelayanan perijinan juga sangat mudah melalui aplikasi OSS secara online. Jika sudah mengantongi ijin SPP-IRT pemasaran produk makanan akan lebih aman dan gampang,” terangnya.
Pengelola Proklim Dusun Kawista Desa Adiwarno Aan Ibnu Khumed menambahkan produk UMKM Kawista Maer, terdiri Tiwul Instan Umbian, Jipang Mantep, Risol Ubi Ungu, Sempol Ayam Alfa, Crispy Baby Fish, Abon Ayam, Maria Snack dan aneka makanan ringan lainnya.
“Selain itu, juga ada Ny Itheng Sncak, Aditya Snack, Unthuk Cacing, Pisang Coklat, Felie Snack (aneka makanan dari bahan singkong), Jamu Mimin (Jamu Kunyit, Asem, Beras Kencur), Andini Snack (Somigo/Basreng), Ncus Barokah, Keripik Petos, Peyek Kacang, Peyek Udang Rebon dan Linda Snack (Kripik Pisang dan Krecek),” bebernya.
Muharno Zarka