KUDUS (SUARABARU.ID) – Ratusan massa yang tergabung dalam LSM LePAsP, menggelar aksi unjuk rasa di depan Pendapa Kabupaten Kudus, Kamis (3/8). Aksi massa tersebut dilakukan terkait adanya dugaan pengkondisian proyek yang terjadi dalam proses pengadaan barang jasa di Kabupaten Kudus.
Massa yang berjumlah sekitar 150 orang datang ke pendopo dengan menggunakan berbagai atribut diantaranya poster berisi tuntutan. Mereka juga dilengkapi dengan sound system besar serta kesenian barongan untuk meramaikan aksi.
Selain itu, massa juga melakukan aksi teaterikal yakni dengan menampilkan sosok warga miskin dan sosok kontraktor yang membawa sekoper uang fee 15 persen.
Aksi massa tersebut membuat arus lalu lintas di sekitar alun-alun Simpang Tujuh. Aparat kepolisian harus bekerja keras mengalihkan arus agar lalu lintas berjalan dengan lancar.
Salah satu orator, Sururi Mujib mengatakan dugaan pengkondisian proyek nyata terjadi dalam proses pengadaan barang jasa. Sururi menyebut secara khusus di Dinas Kesehatan.
Menurutnya, proyek-proyek yang meski dilelang secara online, tetap sarat dengan pengkondisian bahkan diwarnai dengan pemberian fee 15 persen sebelum proses lelang dilakukan.
“Ini menunjukkan mental pejabat Kudus yang rakus yang hanya mengedepankan kepentingan pribadi,”tandasnya.
Sururi juga mengatakan, dugaan pengkondisian proyek dilakukan dengan berbagai modus. Diantaranya dengan memberlakukan syarat-syarat khusus yang hanya kontraktor tertentu yang bisa memenuhinya.
“Ada juga lelang yang semua penawarnya ternyata bekerja sama. Jadi meski dilakukan lelang, tapi pemenangnya sebenarnya sudah ditentukan,”tukasnya.
Ahmad Fikri, orator lainnya mengatakan, pihaknya sudah melaporkan dugaan tindak pidana korupsi dalam pengadaan barang jasa di Dinas Kesehatan ke Direskrimsus Polda Jateng.
“Kami berharap laporan tersebut segera ditindaklanjuti,”paparnya.
Meski memenuhi ruas jalan depan pendapa, aksi berjalan dengan tertib. Massa sempat melakukan aksi mengitari alun-alun dan kemudian menuju ke Dinas Kesehatan.
Ali Bustomi