DEMAK (SUARABARU.ID)– Tradisi Abon Abon menjelang dilaksanakannya Grebeg Besar, seiring akan dilaksanakanya penjamasan pusaka peninggalan Sunan Kalijaga pada 10 Dzulhijah, telah terlaksana di Pendapa Natabratan Kadilangu, Kabupaten Demak Rabu (28/6/2023).
Tradisi Abon Abon merupakan ritual penyerahan minyak jamas beserta ubo rampe (perlengkapan pendukung) dari pihak Keraton Surakarta, yang akan dipergunakan untuk menjamas beberapa pusaka peninggalan Sunan Kalijaga oleh ahli waris Kadilangu Demak.
Dalam prosesi penyerahan minyak jamas itu, Bupati Demak Eisti’anah, bersama Wakil Bupati Ali Makhsun, mengikuti hingga acara selesai. Bupati dan Wabup didampingi Pj Sekda Umar Surya Suksmana, para Asissten Sekda, Plt Kadinparta Endah Cahyarini.
BACA JUGA: Stadion Pringgondani Wonogiri, Besok akan Dipakai Salat Idul Adha Lagi
Diawali kedatangan rombongan keluarga keraton Surakarta, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Pakubuwono XIII, Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Adipati Dipokusumo beserta abdi keraton, dan pengiring di Pendapa Natabratan Kadilangu. Rombongan diterima sesepuh ahli waris Sunan Kalijaga Muhammad Cahyo Imam Santoso, bersama keluarga besar ahli waris Sunan Kalijaga.
Pengiring dan abdi keraton Surakarta membawa minyak jamas dalam wadah sejenis bokor dan tertutup kain sulam warna putih, serta ubo rampe diatas nampan dan tertutup kain merah. Perlengkapan itu langsung diterima sesepuh dan para ahli waris Kanjeng Sunan Kalijaga.
Pada kesempatan itu, KGPH Adipati Dipokusumo menyampaikan, salah satu dari Abon Abon itu adalah minyak jamas dari Keraton Surakarta, yang akan digunakan untuk menjamas beberapa pusaka peninggalan Sunan Kalijaga.
BACA JUGA: Ngaku Wartawan Peras Pengusaha Divonis 4 Bulan Penjara
”Kegiatan Abon Abon dilakukan, agar Keraton Surakarta dan Demak dapat saling bahu membahu menyelaraskan dan mengajarkan agama Islam,” kata KGPH Adipati Dipokusumo.
Sedangkan Sesepuh Kadilangu Cahyo Imam Santoso menuturkan, Abon Abon pemberian dari Keraton Surakarta itu, akan digunakan untuk menjamas pusaka peninggalan Sunan Kalijaga, yang akan dilaksanakan pada 10 dzulhijah.
”Minyak dari Keraton Surakarta ini akan kami campur dengan minyak jamas dari kami. Selanjutnya, akan kami gunakan untuk menjamas pusaka peninggalan Sunan Kalijaga,” terang dia.
BACA JUGA: Aktivis Lingkungan Terjerat UU ITE, Kapolres Jepara: Tidak Ada Penahanan Tersangka
Sementara itu, Bupati Eisti’anah menyampaikan apresiasinya kepada seluruh Keluarga Keraton Surakarta dan Keluarga Kasepuhan Sunan Kalijaga, yang telah melibatkan Pemkab Demak dalam acara ini.
”Ini merupakan kali pertama Pemkab Demak mengikuti prosesi Abon Abon. Kami mewakili Pemkab mengucapkan terima kasih kepada Kasepuhan dan Keraton Surakarta. Tujuan ini untuk nguri-nguri budaya,” imbuh Eisti.
Dia berharap, sinergi yang baik antara Pemkab Demak, Kasepuhan Sunan Kalijaga dan Keraton Surakarta dapat meningkatkan pariwisata di Demak.
Rudy