BOYOLALI (SUARABARU.ID)- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, memimpin Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila, di Alun-alun Pancasila, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, Kamis (1/6/2023).
Pada momen peringatan Hari Lahir Pancasila yang diperingati setiap 1 Juni itu, gubernur berambut putih ini, mengajak kepala desa (kades), untuk terus menggali sejarah desanya.
”Kepada seluruh kepala desa yang hadir, ayo gali sejarah desa, agar jadi pintu masuk kemakmuran untuk semua. Libatkan para tetua dan pemuda. Undang perguruan tinggi, minta bantuan sama kabupaten atau provinsi,” kata Ganjar dalam sambutannya.
BACA JUGA: Peringati Kelahiran Pancasila Santri Ponpes Sabilurrasyad Kendal Bersihkan Sampah Stadion
Menurut dia, hal itu hendaknya dilakukan dengan gotong-royong, karena itulah spirit hidup bernegara Indonesia. Saat ini, desa wisata juga mulai menggali sejarahnya masing-masing. Karena dari situ akan muncul narasi, yang memperkuat mental sekaligus optimisme warga.
Setelah narasi dan optimisme warga terbangun, imbuhnya, semua akan bergerak secara optimal untuk meraih kemakmuran.
”Jadi orang-orang desa tidak perlu lagi merantau untuk mencari nafkah, karena di kampung halaman, rezekinya sudah melimpah,” ujarnya.
BACA JUGA: Bupati Tegal Pimpin Upacara Hari Lahir Pancasila
Termasuk Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila yang digelar di Alun-alun Pancasila di Cepogo ini. Upacara ini dapat menjadi pengingat seluruh masyarakat, tentang dasar negara Indonesia.
Gotong royong yang mengandung sikap persatuan, merupakan contoh bentuk kehidupan yang memiliki nilai-nilai luhur sila ketiga Pancasila, yang mengarah pada persatuan.
”Kita punya dasar kuat yang namanya Pancasila, dan kita akan gotong royong untuk menyelesaikan persoalan yang ada, sehingga pasti terasa ringan,” tambah dia.
BACA JUGA: Kasdam IV/Diponegoro Tegaskan, Prajurit Harus Menjaga dan Melestarikan Nilai Pancasila
Di Alun-alun Pancasila itu, kini dilengkapi dengan patung Garuda megah berukuran sekitar 10×11 meter. Patung yang terbuat dari tembaga dan kuningan itu, menghadap kearah Gunung Merapi.
Di samping patung Garuda, dibangun dinding kokoh, dilengkapi dengan aksen lambang sila pertama hingga kelima. Di sebelah kiri, terdapat aksen tulisan sila pertama hingga kelima.
Bupati Boyolali, M Said Hidayat menyampaikan, pihaknya telah melakukan amanat gubernur, yaitu menggali potensi desa demi meraih kemakmuran warganya.
BACA JUGA: KAI Luncurkan 5 Kereta Api Baru
”Kita sudah bangun Alun-alun Pancasila. Ini amanat gubernur untuk kepala desa, agar menggali potensi. Di samping membangun Alun-alun Pancasila, kami juga meminta gubernur menorehkan tanda tangan prasasti, sebagai tanda peresmiannya,” terang Said.
Sementara itu, Kepala Desa Cepogo, Mawardi mengaku, pemerintah desanya telah melakukan ajakan gubernur, untuk menggali sejarah desa. Bahkan, sejarah desanya telah masuk dalam buku Boyolali Kaya Cerita, yang merupakan program pemkab setempat.
”Desa Cepogo ini ada dalam buku Boyolali Punya Cerita, kami memberikan kontribusi sejarah kerajinan logam. Kita tuangkan dalam bentuk sebuah cerita awal pembuatan kerajinan logam, saat masa Kerajaan Mataram,” ungkap Mawardi di kios desanya, di lokasi acara.
BACA JUGA: Rubina Fadwah Qoria, Siswi PAUD Terpadu Rosellana Juarai Lomba Menggambar Gebyar PAUD 2023
Disebutkan dia, sejarah kerajinan logam desanya sudah ada sejak Kerajaan Mataram. Namun, pada saat itu logam di desanya hanya digunakan untuk peralatan rumah tangga. Kini setelah dikembangkan, logam bisa menjadi berbagai bentuk kerajinan.
”Ini sudah dituangkan dalam buku untuk terus melacak cerita masa lalu. Karena ini era Mataram yaitu Amangkurat I. Dan berlanjut hingga sekarang,” jelasnya.
Riyan