blank
Rombongan USM foto bersama dengan masyarakat Desa Ende. (Foto:News Pool USM)

LOMBOK (SUARABARU.ID)– Rektor USM Dr Supari ST MT bersama Dekan FTP USM Prof Dr Haslina MP, dosen FTP Dr Rohadi MP beserta rombongan dari USM mengunjungi Desa Wisata Edukasi Sasak Ende Lombok pada 1 Juni 2023.

Kehadiran Rektor USM dan rombongan disambut masyarakat setempat dengan suguhan Tari Gendang Belek dan Tari Perisaian. Tari yang menggambarkan memilih panglima perang dan ritual minta hujan serta menyambut para panglima yang akan datang dan pergi perang itu diperakan oleh masyarakat sangat apik. Penyambutan berlangsung di halaman bale tani Desa Ende.

Menurut Rohadi, Desa Wisata Sasak Ende adalah destinasi wisata berbasis edukasi budaya mengenai suku Sasak. Terletak tepat di tepi jalur Bandara Internasional Lombok di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, yaitu di Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah.

”Sasak Ende merupakan perkampungan tradisional Suku Sasak yang masih menjaga erat tradisi budaya sejak masa leluhur, baik dari bangunan tradisional, adat istiadat, serta keseharian masyarakat lokal suku Sasak Lombok,” katanya.

Di Desa Wisata Sasak Ende ini, katanya, wisatawan bisa melihat keseharian masyarakat Sasak, di rumah-rumah adatnya yang masih terjaga bentuknya sejak masa lampau.

Jenis bangunan dan rumah tradisional yang masih terjaga kelestariannya di Desa Wisata Sasak Ende ini, antara lain Bale tani, yang merupakan rumah tinggal tradisional; bale jajar, yang digunakan sebagai balai pertemuan warga, berugak yaitu bangunan serupa gazebo tradisional, tempat bercengkerama dan menerima tamu, bale alang sebagai tempat penyimpanan padi dan hasil panen; dan jejangak yaitu menara pantau untuk menjaga keamanan desa.

”Dari semua bangunan tradisional tersebut juga masih menggunakan bahan bangunan tradisional, seperti atap yang terbuat dari daun ilalang kering, pagar bambu, lantai dari tanah yang dilapisi kotoran sapi dengan maksud sebagai simbul kerja keras masyarakat sasak yang bermayoritas sebagai petani.

Tidak hanya dari bentuk bangunannya, lanjutnya, Desa Wisata Sasak Ende juga menjaga tradisi keseniannya, seperti tari-tarian daerah dan musik tradisional. Latihan kesenian ini masih rutin dijalankan oleh warga setempat, sebagai upaya pelestarian dan regenerasi.

Muhaimin