SEMARANG (SUARABARU.ID) – Shalat Idul Fitri yang digelar di halaman parkir Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Roemani Muhammadiyah Kota Semarang, diikuti oleh ratusan jemaah dan meluber hingga ke jalan, Jumat (21/4/2023).
Sebagai imam dan khatib dalam pelaksanaan shalat Id tersebut adalah Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Semarang Selatan Dr H AM Juma’i SE, MM, yang dalam khotbahnya mengamanatkan tentang perbedaan.
“Adanya perbedaan hari dalam hal pelaksanaan shalat Idul Fitri ini, adalah merupakan bagian dari ijtihad,” ujarnya dalam kotbah usai pelaksanaan shalat Id.
Oleh sebab itu, lanjutnya, paling tidak inti perbedaan kali ini mengajarkan kepada kita semua, betapa pentingnya jiwa kepemimpinan dan kedewasaan dalam bersikap menghadapi perbedaan dan kemajemukan dalam simpul negara besar dan kepada umat.
Dr H AM Juma’i mengatakan, penting bagi kami seluruh umat Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam, dalam memaknai risalah iman, dalam hal kepemimpinan, yang mencerdaskan umat.
Dengan contoh-contoh yang diberikan oleh para pahlawan-pahlawan kita. Ada Panglima Jenderal Sudirman, ada RA Kartini yang memberikan pesan-pesan kepemimpinan kepada kita, bagaimana kita harus bersatu.
“Bukankah Allah Subhanallahu Wa Ta’ala telah mengingatkan kita di dalam Surah Yunus Ayat 99, (yang berbunyi) Walau syā`a rabbuka la`āmana man fil-arḍi kulluhum jamī’ā, a fa anta tukrihun-nāsa ḥattā yakụnụ mu`minīn. (Yang artinya) Dan seandainya Allah menghendaki, maka tentulah beriman semua orang di muka bumi seluruhnya. Tetapi apakah kamu (hendak) memaksa manusia, agar mereka menjadi orang-orang yang beriman?. Kita tidak bisa menyamakan, memaksakan semua umat harus sama dengan kita,” pesannya mengutip Surat Yunus Ayat 99.
Dalam khotbahnya, Ustad Juma’i juga menyampaikan beberapa pesan-pesan moral yang disampaikan oleh RA Kartini dan Panglima Besar Sudirman dalam memimpin.
Absa