JAKARTA (SUARABARU.ID)- Presidium Nasional Suporter Sepak Bola Indonesia (PN-SSI) menggelar sesi diskusi berkaitan dengan Piala Dunia U-20 2023.
Bertema Suara Suporter: Piala Dunia U-20 Harga Mati, sejumlah pentolan suporter dan pengamat sepak bola unjuk keprihatinan dengan kemungkinan World Cup U-20 batal terselenggara di negara kita. Status Indonesia terancam jika tidak bisa mengendalikan isu liar penolakan Israel jadi kontestan.
Pengamat sepak bola yang juga koordinator Save Our Soccer, Akmal Marhali memperhitungkan Indonesia akan kena sanksi atau banned dari FIFA jika membatalkan menggelar FIFA U20 World Cup 2023 pada Mei mendatang. Kabar tentang batalnya kegiatan official drawing yang dijadwalkan di Bali, 31 Maret pekan depan, menurut Akmal sudah bisa jadi alasan FIFA memberikan sanksi besar bagi negara yang 70% penduduknya pecinta sepakbola ini.
“Saya dengar rumor bahwa acara official drawing Piala Dunia U20 di tanggal 31 Maret batal. Meski santer, tapi saya masih cari info terus, dan jika info itu benar, maka Indonesia pasti kena sanksi di-ban oleh FIFA,” ujar Akmal di depan peserta Diskusi Suporter Timnas Indonesia bertajuk “Suara Suporter: Piala Dunia U-20 Harga Mati!”, Jakarta, Jumat (24/3).
Oleh karena itu, Akmal meminta kepada para suporter sepakbola Indonesia untuk bersama-sama mengawal agar Piala Dunia U20 tetap bergulir. Ia menilai kesempatan menjadi tuan rumah yang sudah diminta sendiri oleh pemerintah, lalu disetujui FIFA, dan sudah pula dipersiapkan sayang jika harus dibatalkan.
“Dalam sepak bola, suporter adalah nyawa dari permainan sepak bola. Beberapa waktu ke belakang, banyak pro dan kontra yang muncul di masyarakat terkait perhelatan U-20 di Indonesia, berkaitan dengan keikutsertaan timnas Israel. Satu hal yang harus kita ingat, tugas kita sebagai suporter adalah mengawal Piala U-20 2023 sampai tuntas, sesuai judul diskusi kita sore ini, Piala Dunia U-20 harga mati.” tegasnya.
Dalam forum diskusi tersebut juga hadir Ferry Indrasjarief, mantan Ketua Umum The Jakmania. Sebagai tokoh suporter senior ia berharap Indonesia tetap bisa jadi tuan rumah. “Menjadi tuan rumah merupakan event langka buat Indonesia. Didapatkan dengan susah payah. Jangan sampai perjuangan menjadi yang sudah dilakukan sia-sia,” ujarnya.
Dalam forum itu juga hadir Kepala Departemen Pemberdayaan Suporter, Budiman Dalimunthe. Ia berharap suporter Indonesia bisa bersatu untuk mengamankan status sebagai tuan rumah Wold Cup U-20. Jika event ini nantinya terlaksana, ia berharap publik sepak bola Tanah Air bisa menjadi tuan rumah yang baik di barisan tribune penonton.
Muhaimin