blank
Kalak BPBD Wonosobo Bambang Trie saat memantau pergerakan gempa tektonik gunung api Dieng. Foto : SB/dok Humas BPBD

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalak BPBD) Bambang Trie memastikan kondisi kawasan wisata dataran tinggi Dieng Wonosobo kini masih aman untuk wisatawan.

“Meski demikian kami meminta warga setempat dan wisatawan yang berkunjung ke Dieng untuk tetap waspada dan hati-hati. Sebab, status gunung api Dieng masih di Level II atau waspada,” katanya, Senin (16/1/2023).

Meski belum ada penurunan status ke Level I (normal), Bambang menyebut, kondisi gunung api di Dieng saat ini masih cukup normal. Gempa-gempa kecil masih kerap terjadi di kawasan Dieng dan kondisinya tidak cukup membahayakan.

“Ada tiga titik yang jadi fokus pemantauan Pos Pemantauan Gunung Api Dieng, yakni Kawah Sileri dan Kawah Timbang (Banjarnegara) serta Kawah Sikendang di komplek Telaga Warna (Wonosobo),” ujarnya ketika berada di Pos Pemantauan Gunung Api Dieng.

Status Waspada

blank
Kalak BPBD Wonosobo Bambang Trie saat berada di Pos Pengamatan Gunung Api Dieng. Foto : SB/dok Humas BPBD

Status gunung api Dieng naik dari normal menjadi waspada. Stasiun Geofisika Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banjarnegara mencatat terjadi lima kali gempa bumi sejak beberapa waktu terakhir ini.

Kepala Stasiun Geofisika BMKG Banjarnegara Hery Susanto Wibowo menyebut, gempa bumi pertama terjadi di 21 kilometer Barat laut Wonosobo pada Selasa (10/1) pukul 03.52 WIB. Saat itu, gempa terjadi dengan 2,5 magnitudo.

“Sejak tanggal 10 Januari 2023, sampai hari kemarin (14/1) sudah ada lima kali terjadi gempa bumi. Yang pertama berkekuatan 2,5 magnitudo. Selang sekitar setengah jam kembali terjadi pukul 04.21 WIB dengan kekuatan 1,5 magnitudo,” terangnya.

Sedangkan pada Sabtu (14/1/2023) Stasiun Geofisika BMKG Banjarnegara mencatat terjadi tiga kali gempa. Dengan kekuatan terbesar 3,4 magnitudo pada pukul 03.46 WIB.

Hery menjelaskan, gempa bumi ini dipicu terjadinya sesar lokal aktif. Mengingat secara tektonik dataran tinggi Dieng dilalui oleh sesar lokal aktif. Hal itu, secara tektonik ditandai dengan adanya aktivitas kegempaan.

Muharno Zarka