Salah satu sudut keindahan Desa Bahoi, Sulawesi Utara. Foto: krt.wahananews.co.
Salah satu sudut keindahan Desa Bahoi, Sulawesi Utara. Foto: krt.wahananews.co.

SUARABARU.ID – Ekowisata dapat diartikan sebagai kegiatan perjalanan wisata yang dikemas dengan menarik yang memuat unsur pelestarian alam dan budaya. Dalam Mahdayani (2009) tertulis bahwa ekowisata memiliki prinsip 5P, yaitu:

1. Pariwisata
Dalam kegiatan ekowisata harus tetap mengutamakan tujuan utama wisatawan yaitu mendapat kepuasan atau kesenangan setelah berwisata. Artinya, kualitas pelayanan dan produk harus disajikan dengan maksimal sehingga dapat memenuhi kebutuhan wisatawan.

2. Pelestarian
Usaha ini perlu dilakukan sebagai salah satu cara merawat lingkungan alam maupun budaya di sebuah destinasi yang dikunjungi. Pelestarian harus sering-sering digaungkan agar lingkungan dan budaya dapat terawat hingga di masa mendatang.

3. Pendidikan
Unsur pendidikan yang dilakukan saat berwisata akan menjadi hal yang menarik. Selain akan mendapat kesenangan, wisatawan akan mendapatkan pengetahuan yang lebih detail tentang destinasi yang dikunjungi.

4. Perekonomian
Ekowisata diharapkan dapat memberikan pendapatan dan keuntungan secara berkelanjutan. Agar bisa terwujud, penting untuk memberikan pelayanan dan produk wisata terbaik dan berkualitas.

5. Partisipasi
Yang diharapkan terutama adalah partisipasi masyarakat lokal. Partisipasi bisa tumbuh apabila kegiatan ekowisata memberikan manfaat, baik secara langsung maupun tidak langsung bagi mereka. Agar manfaat tersebut bisa didapat, maka alam atau budaya harus dijaga dan dikelola secara berkelanjutan.

Contoh nyata penerapan prinsip 5P ekowisata bisa terlihat di kawasan pariwisata Desa Bahoi. Desa Bahoi merupakan salah satu desa kecil di wilayah pesisir kecamatan Likupang Barat, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara.

Daerah ini memiliki ekosistem mangrove dan terumbu karang, yang menjadi potensi ekowisata yang bisa dikembangkan. Dahulu, masyarakatnya bergantung pada mata pencaharian sebagai nelayan.

Dengan masuknya ekowisata, masyarakat akhirnya mengembangkan kecakapannya menjadi pemandu wisata, pengelola homestay, menyewakan perahu untuk wisata, serta penjual makanan.

Secara tidak langsung, ekowisata membuat pengetahuan masyarakat mengalami peningkatan karena adanya pelatihan tentang ekowisata. Mereka mendapat pelatihan bagaimana cara memelihara lingkungan dan kepariwisataan sehingga bisa mengelola potensi wisata desa yang ada.

Seperti yang tertera dalam Manahampi dkk (2015), dengan menerapkan prinsip ekowisata maka kegiatan pariwisata diharapkan dapat memberi manfaat untuk melestarikan alam-budaya dan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

M. Satrio Wibowo, dosen Program Studi Pariwisata Universitas Semarang