TEGAL (SUARABARU.ID) – Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah menggelar Lokakarya Penyusunan Antologi Puisi Terjemahan Kluwung Dewa-Dewi di Hotel Premier, Tegal, pada, Jumat—Sabtu, 23—24 Desember 2022.
Lokakarya tersebut diikuti para penyair Tegal yang tergabung dalam wadah Komunitas Sastrawan Tegalan dan pegawai Balai Bahasa Bahasa Provinsi Jawa Tengah.
Sastrawan Tegalan itu menghasilkan karya 79 puisi dalam bahasa Jawa dialek Tegal yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan akan diterbitkan dalam Antologi Puisi Terjemahan Kluwung Dewa-Dewi. Digagas oleh Lanang Setiawan, sastrawan Tegal, puisi-puisi tersebut beraliran Tegalerin yang bermakna ‘perempuan cantik asal Tegal yang suka perubahan dan variasi’.
“Puisi dengan aliran ini wajib berlarik 12 dengan pola unik 2-4-2-4 yang berarti 2 larik di bait pertama, empat larik di bait kedua, dua larik di bait ketiga, dan empat larik di bait keempat. Selain saya, ada Ria Candra Dewi yang menjadi penggagas puisi aliran ini. Dari suku kata nama kami berdualah 12 larik dalam Tegalerin berasal,“ ujar Lanang di Hotel Premier, Tegal, pada, Jumat, 23 Desember 2022.
Sementara itu, Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Dr. Ganjar Harimansyah, mengapresiasi kreativitas sastrawan Tegalan tersebut. Untuk itu, Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah bertemu dengan para penulis 79 puisi itu dalam lokakarya sebagai bentuk fasilitasi penyusunan antologi puisi yang terkumpul dalam buku itu.