SEMARANG (SUARABARU.ID) – Untuk pertama kali Universitas Semarang menggelar Coaching Paten Drafting di ruang teleconference lantai 8 Menara USM pada 20 Desember 2022. Kegiatan ini rencananya dilakukan secara berkala setiap tahun.
Kegiatan menghadirkan 4 narasumber dari Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual (DJKI) yakni Koordinator Pemeriksaan Paten, Rani Nuradi, S.Si., dan tiga lainnya adalah pemeriksa paten.
Pada kegiatan tersebut, Universitas Semarang mengonsultasikan 14 draft paten.
Rektor Universitas Semarang, Dr. Supari S.T, M.T berharap, dengan adanya kegiatan tersebut jumlah paten di USM bisa terus meningkat.
”Semoga dengan kegiatan ini jumlah paten di USM bisa terus meningkat dan 14 draft paten yang mengikuti kegiatan paten drafting granted semua,” jelasnya
Hal senada dikatakan Ketua Pelaksana, Dr. Yulianto Budi Setiawan, M.Si. Menurutnya, 14 draft tersebut terbagi dalam beberapa bidang.
”Di kegiatan ini ada 14 draft patent yang terbagi ke dalam beberapa bidang yaitu bidang elektro, kimia, pangan, sipil, dan teknologi informasi,” katanya.
Dia mengatakan, kegiatan ini diadakan untuk membantu memeriksa dan me-review draft paten yang dimiliki dosen-dosen Universitas Semarang. Hal itu dikarenakan sampai saat ini Universitas Semarang hanya memiliki 1 draft paten granted.
Yulianto berharap, dari 14 draft yang diajukan dapat tembus. Selain itu kegiatan ini dapat berlangsung secara berkala.
”Saya berharap, 14 draft bisa tembus granted semua untuk USM dan kegiatan ini dapat dilakukan secara berkala tiap tahun,” ujarnya.
Ketua LPPM Universitas Semarang, Prof. Dr. Ir. Mudjiastuti Handajani, M.T. mengatakan, 14 draft paten akan dikonsultasikan kepada DJKI dari Jakarta dan setelah terbit dan granted ada hilirisasi dan bisnis di dalamnya.
”Hasil-hasil penelitian ini bisa digunakan mitra, berarti dicetak ulang atau dibuat, diperbanyak atau dikembangkan mitra dan dilakukan dimana saja,” jelasnya.
Hasil penelitian tersebut, katanya, diharapkan dapat memberikan pendapatan atau bisnis yang diwadahi inkubator.
Prof. Mudji menyebutkan, pada pelatihan yang akan datang dapat mengalami penambahan jumlah kuantitatif. Namun, ia juga berharap tidak hanya berbentuk paten yang disimpan tetapi bisa dilakukan bisnis di dalamnya.
”Misalnya 14 draft tembus semua kan tidak mungkin bisa diaplikasikan ke masyarakat secara langsung sehingga nantinya USM akan memiliki incubator dan laboratorium untuk membuat alat-alat tersebut dan menjualnya kepada masyarakat yang membutuhkan,” tambahnya.
Muhaimin