blank

TAHUN awal 90-an, ada pengusaha uangnya raib Rp 111 juta. Itu berawal ketika di terpikat demo, lemari yang semula tampak kosong, setelah dirituali 15 menit, ketika dibuka di dalamnya sudah berisi penuh uang.

Tanpa pikir panjang, dia lalu kumpulkan uang milik sendiri, saudara dan kenalannya, dengan janjikan uang itu nanti akan dikembalikan berlipat-lipat.

Sayangnya, setelah uang diserahkan, orang yang mengaku pintar itu sulit ditemui, dan ketika bisa ketemu, jika ditanya soal perkembangan uangnya, selalu mengulur waktu, sehingga yang punya uang malas mengurusnya.

Yang dialami orang lain, ada yang dikembalikan tapi tidak sejumlah uang yang dititipkan. Kejadian seperti itu sering terjadi, dan trendnya naik justru pada bulan puasa atau menjelang lebaran.

Adanya tren ini pemicunya adalah ketamakan, keawaman dan keterdesakan ekonomi. Apalagi ditambah dengan kecanggihan teknik dan komunikasi dari pihak yang mengaku sebagai “orang pintar”. Padahal, trik atau demo yang dianggap sebagai keajaiban itu, hanya mainan anak-anak.

Baca juga Macan-Macan Metafisik Tulisan Kesatu

Namun jika tekniknya ditulis secara umum, ada dua kemungkinan. Mereka yang tahu rahasianya, dia akan menirunya, namun jika yang tahu itu orang yang sehat akalnya, dia bisa menjadi sang pencerah bagi sesamanya, agar mereka tidak mudah terjerumus pada hal-hal yang bisa merugikan secara moril maupun materiil.