blank
Ketua Tim Pengabdian Dosen D-3 Teknik Informatika SV UNS Fendi Aji Purnomo, S.Si., M.Eng., bersama Sorja Koesuma, S.Si., M.Si., dari PSB UNS serta perangkat desa dan masyarakat Pecakaran, Kabupaten Pekalongan, berfoto bersama dengan latar belakang  Produk Terapan Peringatan Dini Banjir (EWS) Inklusi. Foto: Humas UNS

SURAKARTA (SUARABARU.ID)-  Sekolah Vokasi (SV) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta bersama Pusat Studi Bencana (PSB) setempat mengembangkan alat peringatan dini untuk bencana banjir.

Peralatan yang menggunakan prinsip Early Warning System (EWS) bersifat inklusif bagi masyarakat difabel, diaplikasikan dalam produk terapan di Dusun/Desa Pecakaran, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.

“Dengan sistem peringatan EWS diharapkan kepada masyarakat difabel dan komunitas tersebut dapat menerima peringatan dini banjir,” kata Ketua Tim Pengabdian Dosen D-3 Teknik Informatika SV UNS Fendi Aji Purnomo, S.Si., M.Eng., bersama Sorja Koesuma, S.Si., M.Si., dari PSB UNS, di kantor Humas UNS, Selasa (18/10/2022).

Produk Terapan alat EWS inklusi banjir, lanjut Fendi Aji Purnomo, S.Si., M.Eng dikembangkan menggunakan teknologi LoRA. Teknologi disebut akhir merupakan sistem komunikasi nirkabel untuk Internet of Things (IoT). LoRA menawarkan komunikasi jarak jauh dan berdaya rendah sehingga biaya bulanan seperti pulsatidak perlu dilakukan.

Mengenai catu daya EWS diambil dari tenaga matahari dan disimpan sehingga memungkinkan peralatan beroperasi 24 jam. Produk Terapan Peringatan Dini Banjir (EWS) Inklusi memiliki fitur alarm. Alarm atau notifikasi diberikan kepada masyarakat difabel apabila terjadi kenaikan level air. Fitur alarm ini berupa sirine dan lampu indikator.

Kegiatan pengabdian implementasi Produk Terapan Peringatan Dini Banjir (EWS) Inklusi diawali  observasi bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan dan Pemerintah Desa (Pemdes) Pecakaran.