SEMARANG (SUARABARU.ID)– Data dan informasi terkait ancaman perubahan iklim harus ditindaklanjuti, dalam bentuk perencanaan dan aksi yang terukur dan menyeluruh, untuk menjawab potensi ancaman yang akan terjadi.
”Sejumlah data dan informasi terkait dampak perubahan iklim harus segera dimanfaatkan, sebagai dasar perencanaan aksi untuk menjawab potensi ancaman di berbagai bidang, akibat perubahan iklim,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (14/10/2022).
Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, perubahan iklim yang terus terjadi, bisa berdampak buruk terhadap 600 juta orang yang tinggal di wilayah pesisir.
BACA JUGA: Layanan Registrasi KTP Digital Sentuh Wilayah Karimunjawa
Hal itu seperti diungkapkannya, dalam Pertemuan Tingkat Menteri VIII, yang merupakan bagian dari rangkaian Pertemuan Tahunan International Monetary Fund dan World Bank Group 2022, Koalisi Menteri Keuangan untuk Aksi Iklim (Coalition of Finance Ministers for Climate Action), di Washington DC, Amerika Serikat, Kamis (13/10/2022).
Menurut Lestari, dampak perubahan iklim yang berpotensi mengimbas sejumlah sektor kehidupan di Tanah Air, harus segera dipersiapkan langkah strategisnya. Hal ini untuk menjawab berbagai kemungkinan yang terjadi.
Selain mengancam kawasan pesisir, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, perubahan iklim juga berpotensi mengganggu produktivitas pangan Nasional, daya tahan infrastruktur, serta ancaman bencana di sejumlah daerah.
BACA JUGA: Plt Wali Kota Semarang Resmikan Taman Ngalian di Depan UIN Walisongo
”Bencana alam banjir dan tanah longsor yang terjadi di Bogor, beberapa hari terakhir ini, merupakan peristiwa yang memperlihatkan daya dukung lingkungan yang tidak mampu lagi menghadapi dampak cuaca ekstrem yang terjadi,” ujarnya.
Evaluasi daya tahan berbagai sarana dan prasarana infrastruktur dalam menghadapi dampak perubahan iklim, jelas Rerie, yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu, harus segera dilakukan, untuk mencegah timbulnya korban di kemudian hari.
Di tengah kondisi politik dan ekonomi dunia yang tidak menentu saat ini, anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem itu berpendapat, perencanaan yang komprehensif dalam menghadapi dampak perubahan iklim, sangat diperlukan.
Rerie sangat berharap, para pemangku kepentingan dan masyarakat mampu berkolaborasi dan melihat ancaman perubahan iklim di Tanah Air secara serius. Ini agar anak bangsa mampu mengatasi berbagai potensi ancaman yang dihadapi negeri ini.
Riyan