KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Dampak kenaikan harga BBM bersubsidi cukup dirasakan oleh sejumlah warga yang berprofesi sebagai tukang ojek online 9ojol).
Setiap hari BBM menjadi kebutuhan pokok bagi mereka agar bisa tetap mencari nafkah. Namun kenaikan harga BBM tidak diikuti naiknya tarif ojek oleh fendor penyedia layanan ojek sehingga cukup membuat pukulan kepada para tukang ojek, khususnya di Kebumen.
Para tukang ojek on line tersebut mengadu ke Kapolres Kebumen AKBP Burhanuddin. Kapolres pun tidak tinggal diam. Bersama pejabat utama Polres menyambangi pangkalan ojek online di Jalan Pemuda, memberikan bantuan sosial berupa paket sembako, Rabu ( 7/9).
“Semoga apa yang diberikan ini dapat membantu meringankan rekan-rekan komunitas ojek,”jelas AKBP Burhanuddin.
Kapolres berpesan kepada para tukang ojek agar segera bisa menyesuaikan apa yang menjadi kebijakan Pemerintah, serta mendukung situasi Kamtibmas yang kondusif di Kebumen.
Berjuang Melalui Jalur yang Tertib
Hal ini diamini oleh salah satu perwakilan tukang ojek Maskhur Hidayat. Meski berdampak, ia bersama dengan komunitasnya akan segera menyesuaikan kebijakan Pemerintah.
“Kami dari Ojol Kebumen, tidak akan melakukan hal-hal yang seperti unjuk rasa dan lain sebagainya. Kita ingin berjuang melalui jalur yang tertib,” kata Maskhur, bapak tiga anak.
Dalam sehari, dia bisa membawa penumpang dari 5 sampai 10 orang dengan rata-rata tarif 9 ribu Rupiah. Namun demikian ia tetap berharap ada kenaikan tarif ojek untuk menyesuaikan harga kebutuhan pokok saat ini.
“Kami sebagai ojol pasti berdampak dari kenaikan BBM. Kenaikan tarif belum terlaksana. Namun adanya bantuan dari Polres Kebumen, kami sangat berterimakasih,”lanjut Maskhur.
Siti Ngaisah, tukang ojek perempuan mengungkapkan hal senada. Setiap hari ia harus mengisi BBM agar tetap bisa membawa penumpang. Yang ia rasakan, saat ini orderan lebih sepi dari hari-hari sebelumnya.
Komper Wardopo