Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam organisasi kemahasiswaan di Kota Semarang menyampaikan orasi di Jalan Pahlawan Kota Semarang, Kamis (1/9/2022). Foto : Absa

SEMARANG (SUARABARU.ID) Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam sejumlah organisasi kemahasiswaan di Kota Semarang turun ke jalan, melakukan orasi sampaikan 6 tuntutan di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Tengah, Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Kamis (1/9/2022).

Enam tuntutan yang disampaikan sejumlah mahasiswa tersebut yaitu, menolak kenaikan tarif dasar listrik, menolak ke akan harga BBM, mendesak pemerintah untuk segera berantasafia migas dan mafia tambang, tunda pengesahan RKUHP dan perbaiki pasal-pasal bermasalah, tuntaskan kasus pelanggaran HAM dan Reformasi Polri.

Dalam orasinya, salah satu orator menyampaikan, bahwa dengan naiknya harga-harga sangat membebani masyarakat, sebab saat ini masyarakat akan mulai bangkit paska pandemi Covid-19, yang selalu dibatasi aktifitasnya.

“Saat ini para nelayan menjerit karena subsidi BBM akan dicabut pemerintah. Akan banyak nelayan yang tidak bisa melaut, apabila subsidi BBM untuk rakyat dicabut oleh pemerintah,” tegas orator di atas mobil komando berapi-api.

Dalam penyampaian orasi tersebut, sempat terjadi bakar-bakaran, namun berhasil di atasi petugas kepolisian. Selain itu, jalan masuk ke pintu gerbang ke Gedung Berlian DPRD Jawa Tengah maupun ke Gedung Kantor Gubernur Jawa Tengah juga diletakkan barikade kawat berduri dan dijaga sejumlah petugas kepolisian.

Absa