UNGARAN (SUARABARU.ID)– Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, meresmikan museum sekolah di SMPN 1 Ungaran. Menurut bupati, bangunan sekolah yang merupakan cagar budaya itu, sangat tepat untuk dijadikan museum.
”Dengan gotong royong dan kebersamaan, museum cagar budaya SMPN 1 ini dapat berdiri. Semoga dapat berkembang dan bermanfaat bagi dunia pendidikan dan sejarah bangsa,” ungkap bupati, pada peresmian museum sekolah SMPN 1 Ungaran, Sabtu (27/8/2022).
Disampaikan dia, bangunan induk SMPN 1 Ungaran ditetapkan sebagai cagar budaya sejak 2021. Pada tahun itu pula, dilakukan restorasi oleh Kementerian PUPR RI. Untuk itu, bupati menghargai dukungan semua pihak, sehingga renovasi dan restorasi bangunan itu dapat selesai tuntas.
BACA JUGA: Selama Januari hingga Agustus 2022, Polda Jateng Ungkap 1.336 Kasus Narkoba
Inisiator dan perancang museum SMPN 1 Ungaran, Anthony Tumimomor, menjelaskan, bangunan induk sekolah yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya itulah, yang dijadikan ruang museum. Bangunan peninggalan pemerintah Kolonial Belanda itu digunakan secara resmi, sebagai SMPN 1 Ungaran sejak 1960.
Disampaikan Ngesti, ada tiga galeri yang ada di tiga ruang terpisah, yang menyimpan aneka benda kuno. Di antaranya, mesin ketik, pesawat telepon, sepeda ontel, dan bangku siswa. Barang-barang itu pernah digunakan para guru, tenaga administrasi, dan siswa SMPN 1 Ungaran.
”Kita berharap, museum itu bisa menjadi kebanggaan dan sumber informasi sejarah bagi siswa dan masyarakat,” ujarnya.
BACA JUGA: Grand Maerakaca Fair Sebagai Latihan Sambut Jateng Fair 2023
Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Semarang, Tri Subekso, menyebut, langkah menjadikan bangunan cagar budaya sebagai museum, sangat tepat. ”Hal itu sesuai Undang-undang, situs cagar budaya harus memiliki nilai manfaat. Atas inisiatif warga sekolah, alumni, dan kolaborator, maka dibangunlah museum ini. Diharapkan, dapat dimanfaatkan juga oleh masyarakat umum,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala SMPN 1 Ungaran, Tatik Arlinawati, menjelaskan, selain koleksi sekolah, beberapa barang kuno yang dipamerkan, adalah sumbangan para alumni.
Riyan