blank
Tiga Guru Besar baru UNS berfoto bersama dengan Rektor Prof Dr Jamal Wiwoho SH Mhum (kiri) dan Ketua Senat Akademik Prof Dr Adi Sulistiyono SH MH dalam Sidang Terbuka Senat Akademik Luring & Daring di Auditorium setempat, Selasa (19/7)(dok/Humas UNS).

SURAKARTA(SUARABARU.ID) Guru Besar Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta bertambah menjadi 250 profesor. Menyusul pengukuhan guru besar Prof Dr.Dra Sri Subanti dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, (FMIPA) dan Prof Dr Yusuf Subagio Sutanto dr,Sp(K),FISR,FAPSR dari Fakultas Kedokteran (FK) serta Prof Dr Zainal Arifin ST,MT dari Prodi Teknik Mesin Fakultas Teknik (FT) UNS dalam Sidang Terbuka Senat Akademik Luring & Daring dipimpin Rektor Prof Dr Jamal Wiwoho SH,MHum, di Auditorium setempat, Selasa (19/7)

Guru Besar bidang Ilmu Statistika Ekonomi ke 23 FMIPA Prof Dr.Dra Sri Subanti dalam pidato pengukuhan “Statistika dan Perannya Dalam Ekonomi” mengemukakan, penerapan statistika dalam penelitian ekonomi memberikan perspektif kajian baru yang menarik dikaji.

Sehingga keduanya perlahan dan menawarkan variasi minat studi. Dengan memanfaatkan ide dan teori bidang ekonomi, perkembangn studi melibatkan kedua disiplin ilmu ini diharapkan mampu menjawab tantangan dan fenomena ekonomi yang senantiasa dinamis dan diliputi ketidakpastian kedepannya.

blank
Rektor Prof Dr Jamal Wiwoho SH Mhum (kanan) tengah memasangkan Samir Guru besar dibantu Ketua Senat Akademik Prof Dr Adi Sulistiyono SH MH (kiri)dalam Sidang Terbuka Senat Akademik Luring & Daring di Auditorium setempat, Selasa (19/7)(dok/Humas UNS).

Berikutnya Guru Besar Bidang Pulmonologi dan Kedokteran respirasi FK UNS Prof Dr Yusuf Subagio Sutanto dr, Sp(K), FISR, FAPSR dalam pidato pengukuhan “Pemanfaatan Bekicot,Kitosan dan Kulit Durian Sebagai terobosan Baru Pencegahan Resistensi Tuberkulosis”, mengemukakan, terdapat 845.000 kasus biasa dan 24.000 TB resisten di Indonesia. TB dapat disembuhkan dengan Obat Anti Tuberkulosis (OAT). Akhir- akhir ini banyak ditemukan galur MTB resisten terhadap dua atau lebih OAT yang dikenal sebagai galur MDR TB.

Berdasar hasil riset potensi dan efektifitas sediaan galenik seramukoid bekicot, kitosan, ekstrak kulit durian , merupakan kandidat potensial OAT berbasis bahan alam atau galenik sekaligus suatu terobosan baru melalui riset berbasis ipteks.

“Saya optimis dan yakin dengan dukungan semua pihak semoga hasil penelitian terkait pencega MBR TB dari hulu ke hilir dapat terwujud”, bebernya.

Sementara itu Guru Besar Bidang Ilmu Teknik Mesin Prof Dr Zainal Arifin ST,MT dalam pidato pengukuhan “Rekayasa Manufaktur Sel Surya Sebagai Material Energi Bersih Masa Depan”, mengemukakan, kebutuhan energy meningkat signifikan seiring perkembangan iptek dan pertumbuhan penduduk.

Perlu pengembangan sumber energy terbarukan secara berkelanjutan. Indonesia mempunyai potensi energy Surya 207,8 GWp yang dapat dikonversi menjadi energy listrik menggunakan sel surya melalui proses photovoltaic.

Pengembangan sel surya generasi ketiga dye sensitized solar cells (DSSC) mempunyai tantangan dalam mobilitas electron. Mobilitas electron tinggi akan meningkatkan arus listrik yang dibangkitkan DSSC”Tantangan ini memotvasi saya.

Sejak kurag lebih 10 tahun terakhir saya bersama tim Laboratorium Energi Surya Fak. Teknik UNS melakukan penelitian meningkatkan efisiensi dari sel surya DSSC secara bertahap.

Folus penelitian adalah rekayasa manufaktur pada bentuk dan structural semikonduktor untuk meningkatkan mobilita electron:, jelasnya.

Masih dalam kesempatan sama Rektor UNS Prof Dr Jamal Wiwoho SH, MHum dalam sambutannya bersyukur karena pertumbuhan jumlah Guru Besar baru di UNS, meskipun masih relatif kecil namun setidaknya menunjukan trend peningkatan positif.

Penambahan tiga Guru Besar yang baru saja dikukuhkan, maka jumlah Gruru Besar aktif UNS mencapai 134 orang. Selain akreditasi, fasilitas pendidikan, hasil riset dan inovasi, prestasi, keberadaan guru besar juga menjadi salah satu indikator dalam menentukan klaster atau tinggi rendahnya kualitas perguruan tinggi di percaturan global. “.

Jadilah juga sosok Guru Besar yang senantiasa mampu menjaga semangat kolegial, yakni dengan keikhlasanya mendorong dan memberikan kesempatan berkembang kepada yuniornya.

Bagus Adji