WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Bupati Wonogiri Joko Sutopo, mengukuhkan kepengurusan baru Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Wonogiri untuk periode Tahun 2022-2027.
Kepengurusan yang baru pada periode lima tahun mendatang ini, berjumlah 17 orang. Terdiri atas sebanyak 13 Tokoh Muslim, dan masing-masing satu orang dari Tokoh Agama Kristen, Katolik, Buddha dan Hindu.
Ketua FKUB yang baru dijabat oleh K Zaenal Abidin (Islam), menggantikan Ketua lama Kompol (Purn) H Sutopo Broto. ”Saya sudah tiga periode menjadi kepengurusan di FKUB Wonogiri, dan dua periode diantaranya menjabat sebagai ketua,” jelas Sutopo Broto.
Dua orang Wakil Ketua FKUB yang baru, terdiri atas Drs H Rosyad Afandi MAp (Islam) dan Pendeta (Pdt) Reofilus Saryono Agus Sulistyanto (Kristen). Sekretaris dan Wakil Sekretaris adalah H Mursidi SAg, MSi dan H Asfari SAg (Islam).
Sekretaris FKUB Wonogiri, Mursidi, menyatakan, sebanyak 12 personel anggota, terdiri atas Drs H Muslim Umar MAg, KH Saifudin Arifin Al Hafidz, H Tri Widodo MPd, Drs H Yasid Alba MSi, Drs H Teguh MPd, Heriwanto SPdi MPd, Dokter Budi Santosa, H Joko Santosa HP (semuanya Islam).
Para Tokoh Muslim tersebut berasal dari Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) dan dari Majelis Tafsir Al Quran (MTA). Yang masing-masing institusi tersebut, memiliki umat dalam jumlah yang banyak di Wonogiri.
Personel anggota lainnya adalah Bernadinus Sriyanto (Katolik), Dr Mujiyanto SAg, MPd (Buddha) dan I Dewa Putu Suprapta (Hindu).
Budaya Dialog
Kabag Prokopim Pemkab Wonogiri Mursid Suroto melalui Juru Warta Esti, Jumat (9/6), mengatakan, upacara pengukuhan digelar di Pendapa Kabupaten Wonogiri Kamis (8/6).
Dalam sambutannya, Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, mengajak, pengurus FKUB Wonogiri bersama para tokoh agama, mampu membudayakan dialog dan mengedepankan musyawarah.
Diharapkan, dengan seringnya melakukan pertemuan antartokoh pemuka agama, maka aspirasi masyarakat terkait kerukunan umat, bisa terakomodasi dengan baik.
Sebab, munculnya gesekan antarumat beragama, pemicunya karena tidak pernah ada dialog dan musyawarah, sehingga terjadi miskomunikasi.
Kata Bupati, karena tidak ada dialog dan musyawarah, di sejumlah daerah sering muncul kasus yang berkaitan dengan pendirian rumah ibadah. Itu menjadi sengketa, dan memuncak pada tindakan penyegelan sepihak, serta memunculkan kasus yang tidak kondusif.
Ikut hadir dalam acara pengukuhan pengurus baru FKUB tersebut, Kapolres Wonogiri AKBP Dydit Dwi Susanto beserta jajaran Forkompimda, para kepala dinas dan instansi terkait, serta para Ketua FKUB se Solo Raya.
Bambang Pur