JAKARTA (SUARABARU.ID)– Direktur Pengembangan Bisnis Intiland, Permadi Indra Yoga, mengatakan, pihaknya terus memperkuat lini usahanya kawasan industri, dengan melakukan ekspansi pengembangannya.
Pihaknya memulai pengembangan Batang Industrial Park (BIP), sebuah pengembangan baru kawasan industri terpadu, yang lokasinya berada di Kabupaten Batang. BIP kini menjadi salah satu tempat strategis untuk pertumbuhan usaha secara jangka panjang.
”Kami mencermati kebutuhan terhadap lahan industri akan semakin meningkat di masa depan. Hal ini sejalan dengan semakin banyaknya perusahaan yang ingin berekspansi. Pengembangan BIP ini punya nilai stategis bagi pertumbuhan usaha Intiland secara jangka panjang,” kata Permadi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (8/6/2022).
BACA JUGA: Dispertan Kudus Sambat, Anggaran Penanganan Wabah PMK Ternak Hanya Rp 30 Juta
Menurut dia, ini menjadi wujud komitmennya dalam mendukung program pemerintah untuk pertumbuhan ekonomi, masuknya investasi dari luar negeri, dan terciptanya lapangan kerja baru.
BIP ini menjadi proyek kawasan industri kedua yang dimiliki Intiland, setelah sebelumnya sukses mengembangan Ngoro Industrial Park, yang berlokasi di Mojokerto, Jawa Timur.
Komplek kawasan industri di Kabupaten Batang ini, pengembangannya terbagi ke dalam beberapa tahapan. Pengembangan tahap pertama meliputi area seluas 287 hektar, dan pengembangan selanjutnya direncanakan sampai dengan seluas 500 hektar.
BACA JUGA: Pemkab Pekalongan Akan Buka Mal Pelayanan Publik untuk Permudah Layanan pada Masyarakat
Lokasi BIP juga sangat strategis, karena berada di jalur tol Trans Jawa, yang menjadikannya mudah dijangkau dari Jakarta, Semarang, maupun Surabaya. Kawasan industri ini berlokasi empat kilometer dari pintu tol Kademan KM 348, melalui jalan raya Pantura, sehingga sangat mudah dijangkau karena ditopang infrastruktur jalan yang baik.
”Batang menjadi kawasan favorit bagi pengembangan lahan industri. Selain ditunjang infrastruktur transportasi yang sangat baik, Batang punya sejumlah nilai tambah lain, seperti biaya tenaga kerja yang kompetitif, ketersediaan lahan yang mencukupi, serta potensi pengembangan secara jangka panjang,” imbuh Permadi.
Diungkapkan dia, investor pertama BIP yakni perusahaan multinasional, PT Nestle Indonesia, yang menempati lahan seluas 20 hektar, dan telah melakukan ground breaking pembangunan pabriknya, pada Mei 2021. Dan saat ini sudah dalam tahapan penyelesaian pembangunan.
BACA JUGA: Kanwil Kemenkumham Jateng bersama UKBPJ Gelar Bimtek
”Tercatat saat ini sudah ada empat perusahaan yang telah menjalin kerja sama untuk membangun pabrik baru di kawasan BIP. Tiga perusahaan lainnya bergerak di bidang pengemasan dan welding electrodes,” paparnya.
Dia juga menyebut, pihaknya yakin keputusan untuk ekspansi ke kawasan industri itu, merupakan langkah strategis yang tepat. Terbukti sejak beberapa tahun, pengembangan kawasan industri mampu menopang pertumbuhan usaha secara jangka panjang dan berkelanjutan.
Riyan