SURAKARTA (SUARABARU.ID) – Ratusan umat Konghucu di Solo menggelar sembahyang ching bing. Upacara Cing Bing adala, mengirim doa sebagai wujud berbakti kepada orang tua yang sudah meninggal dan leluhur.
Sembahyang ching bing ini dipimpin rohaniwan WS Adjie Chandra serta berlangsung di halaman Kelenteng Thiung Thing Surakarta, Minggu (10/4/2022)
Menurut Ketua Panitia Js Dian Subagio, umat Khonghucu dan masyarakat Tionghoa umumnya selalu melaksanakan upacara sembahyang ching bing dengan berziarah ke makam leluhur.
Karena itu sembahyang ching bing disebut pula sebagai sembahyang sadranan yang dilaksanakan satu tahun sekali. Biasanya dalam upacara ini mereka yang mengirim doa mendatangi/berziarah ke makam.
Namun bagi yang leluhur maupun orang tuanya meninggal dan pemakamannya berada di tempat jauh, mereka bisa menitipkan nama kerabat, orang tua atau pun leluhur untuk diikutkan dalam sembahyang ching bing ke kelenteng penyelenggara sebagaimana sekarang ini.
“Nabi Khonghucu mengajarkan kepada umatnya untuk selalu menghormati dan bersembahyang kepada leluhurnya . Karena keberadaan kita didunia tidak bisa lepas dari peran orang tua dan leluhur,” kata Dian Subagio.
Upacara ching bing di Thiong Ting, dimulai dengan bersembahyang ke altar Tian, Tuhan yang Mahaesa dilanjutkan ke kelenteng yaitu altar Dewa Bumi.