blank

KOTA MUNGKID(SUARABARU.ID)-Kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Magelang berkurang. Pada Senin (28/2/2022) sebanyak 1.448 dari 1.565 pasien sehari sebelumnya.

Hari ini tercatat ada 241 pasien terkonfirmasi sembuh. Terbanyak berasal dari Kecamatan Mertoyudan 49 orang. Kemudian Salaman 29, Mungkid dan Candimulyo, sebanyak 27 orang serta Borobudur, 26 orang.

“Tambahan pasien sembuh hari ini juga berasal dari Kecamatan Kajoran, Windusari, Muntilan, Salam, Bandongan, Ngablak, Ngluwar, Kaliangkrik, Secang dan Kecamatan Pakis. Dengan tambahan itu, jumlah kumulatif pasien sembuh menjadi 23.694 orang,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Magelang, Nanda Cahyadi Pribadi.

Meski jumlah pasien sembuh terus bertambah, kata Nanda, jumlah pasien terkonfirmasi baru juga masih ada. Hari ini saja, ada tambahan 125 orang. Kemudian, ada tambahan satu pasien terkonfirmasi meninggal. “Yang jelas, untuk 1.565 kasus aktif itu, 156 dirawat di rumah sakit dan 1.292 menjalani isolasi mandiri. Dengan tambahan semua itu, jumlah kumulatif pasien terkonfirmasi ada 26.269 orang. Rinciannya, 1.448 kasus aktif, 23.694 sembuh dan 1.127 meninggal,” lanjutnya.

Terkait ketersediaan tempat tidur (TT) sejumlah rumah sakit di wilayah itu masih sangat mencukupi. “Dari total 180 TT dengan rincian 162 ruang isolasi dan 18 ruang ICU/HCU, baru terisi 51,67 persen. Rinciannya, 53,70 persen di ruang isolasi dan 33,67 persen di ruang ICU/HCU. Namun kami tegaskan, hanya pasien dengan gejala sedang dan berat saja yang boleh dirawat di rumah sakit. Bagi yang bergejala ringan, kami minta menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing,” tegasnya.

Sementara perkembangan vaksinasi dosis pertama hingga kemarin, telah mencapai 83,14 persen atau 855.708 suntikan dari target 1.029.210 sasaran. Untuk dosis kedua telah mencapai 671.126 suntikan atau 65,21 persen dan dosis ketiga, baru mencapai 25.711 suntikan atau 2,5 persen. “Untuk vaksinasi sekarang difokuskan untuk dosis kedua dan ketiga. Namun bagi yang akan vaksin dosis pertama, tetap kami layani,” pungkasnya.

Eko Priyono