blank
Hendi meninjau rumah tak layak huni di Muktiharjo Semarang. Foto: Ist

HENDRAR Prihadi, Wali Kota Semarang punya komitmen untuk menekan dampak perubahan iklim agar masyarakat merasa aman, Pemerintah Kota Semarang sendiri menjadikan rehab rumah tidak layak huni menjadi salah satu fokusnya.

Pasalnya, kondisi rumah tidak layak huni dikhawatirkan dapat menimbulkan adanya korban bila terjadi kondisi cuaca yang ekstrem di Kota Semarang.

Tidak tanggung–tanggung, selama setahun menjabat, tak kurang dari 1.669 rumah tidak layak huni telah direhab oleh Pemerintah Kota Semarang di bawah kepemimpinan Hendi sepanjang tahun 2021.

Selain itu, terkait penanganan banjir di Kota Semarang, Hendi juga meminta Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang untuk lebih bergerak cepat dalam melakukan sejumlah penanganan banjir, dalam menghadapi curah hujan ekstrem yang lebih lebat dari sebelumnya.

blank
Pembangunan infrastruktur juga menjadi perhatian bagi Wali Kta Hendrar Prihadi. Foto: Ist

Baca juga Setahun Menjabat, Hendi Pulihkan Ekonomi Kota Semarang di Tengah Pandemi (1)

Untuk itu penyempurnaan sistem pemompaan drainase di Kota Semarang pun dilakukan dengan didukung oleh sistem cerdas yang mengandalkan sekitar 10.600 CCTV untuk memantau kondisi Kota Semarang saat terjadi hujan.

Melalui penyempurnaan sistem itu sendiri Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang menyebut mampu meningkatkan efektivitas penanganan genangan yang terjadi di wilayah Kota Semarang saat turun hujan.

Hasilnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang, Sih Rianung mengungkapkan wilayah banjir pada tahun 2021 berhasil ditekan menjadi tersisa 3,4% dari luas wilayah Kota Semarang.

Baca juga Setahun Hendi Menjabat, Semarang Jadi Kota Pertama Berstatus PPKM Level 1 (2)

Angka itu sangat kecil jika dibandingkan kondisi pada tahun 2011 dimana luas banjir Kota Semarang mencapai 41,02%.

Di satu sisi, menghadapi adanya tren perubahan iklim yang cepat, Hendi selaku Wali Kota Semarang juga meminta untuk jajaranya melakukan rehabilitasi lingkungan, dengan melakukan penghijauan kota melalui pembangunan sejumlah taman.

Dalam upaya ini, konsep pembangunan ‘Bergerak Bersama’ milik Hendi juga berhasil diterapkan dengan terlibatnya pihak swasta dalam program pembangunan taman di Kota Semarang.

Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Semarang, Ali bahkan mencatat sepanjang tahun 2021 Kota Semarang telah berhasil membangun 15 taman baru. Dengan penambahan itu maka saat ini di Kota Semarang telah terdapat 242 taman.

“Ada 15 taman yang berhasil dibangun di tahun pertama jabatan Pak Wali saat ini, itu termasuk Taman Parkour, Piere Tendean, MT Haryono, dan seterusnya yang dibangun oleh pihak swasta, sesuai dengan konsep pembangunan Pak Wali, yaitu Bergerak Bersama,” terang Ali.

Hendi sendiri berharap segala upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang dapat menambah semangat dan optimisme masyarakat untuk bisa lebih bangkit di tengah tekanan pandemi covid-19.

”Hari ini Indonesia, termasuk Kota Semarang memang masih berkutat pada pandemi covid-19 yang belum usai. Tapi bukan berarti kita pasrah dan diam saja. Saya meyakini optimisme menjadi modal utama yang harus ada dalam diri seluruh sedulur – sedulur di Kota Semarang,” tegas Hendi. ADV