blank
Wakil Ketua DPRD Jepara, H. Pratikno

JEPARA (SUARABARU.ID) –  Wakil Ketua DPRD Jepara, H. Pratikno menyayangkan terus dilakukannya pembinaan mental  Aparatur Sipil Negara  (ASN) dengan cara mengumpulkan mereka dalam jumlah besar ditengah-tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Sebab dalam satu tempat pertemuan,  peserta berjumlah 300 – 400 orang ASN yang terdiri dari guru SD,SMP, pegawai puskesmas dan kecamatan.

Menurut H. Pratikno kegiatan yang  telah  dilakukan di SMPN 1  Mayong, SMPN 1 Pecangaan, SMPN 1 Bangsri, SMPN 2 Kembang dan terakhir SMPN 1 Mlonggo ini dikemas dalam pembinaan mental ASN. “Namun   patut diduga kegiatan ini   berbau  kampanye untuk Pilkada 2024. Para ASN peserta pertemuan tau kok arahnya, wong mereka kelompok masyarakat yang berpendidikan” tambahnya.

“Bahkan ada doa untuk terpilih kembali tahun 2024,” ujar Pratikno yang mengaku mendapat banyak masukan dari para ASN, termasuk jadwal, foto-foto dan materi yang disampaikan pertemuan.

blank

Dari jadwal yang diterimanya Pratikno mengungkapkan, target pembinaan mental ini adalah 5728 orang ASN yang terdiri dari staf kecamatan 404 orang, guru SMP 958 orang, guru SD 3445 orang dan puskesmas 920 orang.

Harusnya dengan tingkat penambahan warga Jepara positif setiap hari dengan jumlah positify rate harian rata-rata 45 %, Satgas Covid Jepara dengan  semua jajaran harus segera melakukan rapat koordinasi untuk menentukan langkah strategis dan taktis,” ujar Pratikno yang juga Ketua DPD Partai Nasdem ini.

blank

“Jika protokol kesehatan hendak dilakukan untuk melindungi warga masyarakat, maka pimpinan di daerah harus menjadi teladan. “Jangan malah membuat kegiatan yang tidak prioritas dan tidak mendesak seperti  mengumpulkan ASN dan juga mengumpulkan  Petinggi, BPD serta  Carik dengan   jumlah peserta ratusan orang,” tegasnya.

Menurut Pratikno, bisa saja salah satu penyebab  meledaknya Covid di Jepara ini disebabkan karena kegiatan oleh pemerintah kabupaten yang menyebabkan terjadinya kerumunan. “Sebab bisa saja warga kehilangan  keteladanan dari pimpinan dalam hal protokol kesehatan,” ujar Pratikno.

Hadepe