SUKOHARJO(SUARABARU.ID) – Rumah sakit (RS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menetapkan dalam rencana strategisnya menjadi unggulan dalam layanan Jantung.
Penetapan berdasarkan pertimbangan jumlah pasien jantung cukup banyak dan masyarakat masih sangat membutuhkan beberapa jenis layanan jantung di antaranya seperti gagal jantung. Bila telah paripurna untuk layanan jantung, layanan lain juga akan dikembangkan.
“Di tingkat nasional baru ada 11 center yang menjadi pusat layanan jantung. Padahal jumlah pasiennya cukup banyak”, kata Direktur Utama RS UNS Surakarta Prof Dr Hartono ketika mendampingi Rektor UNS dalam acara peresmian Poliklinik Eksekutif dan Aesthetic Center pada rumah sakit setempat, Kamis (6/1).
Sesuai informasi dari Klinik Jantung, lanjut Prof Dr Hartono jumlah pasien yang dirawat berkisar 90 orang / hari. Dari jumlah disebut terakhir sekitar 10 sampai dengan 15 orang diantaranya merupakan pasien gagal jantung . Pasien dari Klinik Jantung RS UNS berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Mengenai warga masyarakat yang mendapatkan perawatan kesehatan selama tahun 2019 tercatat
sebanyak 90.746 orang. Namun di tahun 2020 mengalami penurunan menjadi 89.522 orang.
Untuk tahun 2021 jumlah pasien yang mendapatkan layanan kesehatan meningkat manjadi 95.537 orang. “Harapan kita dengan adanya tambahan operasional klinik sore dan klinik eksekutif, insyaalah jumlah pasien akan bisa semakin meningkat,” harapnya.
Sementara itu Rektor UNS Prof Dr Jamal Wiwoho SH M Hum dalam sambutannya antara lain menyatakan , kondisi RS UNS yang berdiri tahun 2016 sangat sehat.
Mulai tahun 2020 UNS sudah tidak memberikan subsidi pada RS UNS. Di tahun 2021 lalu, justru RS UNS memberi kontribusi kepada UNS. Pada periode jabatan 2016—2019, target RS UNS untuk memperoleh akreditasi paripurna untuk rumah sakit tipe C telah tercapai.