SEMARANG (SUARABARU.ID) – Upaya penanggulangan narkoba di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) terus berlanjut ke level yang lebih serius.
Sesuai dengan perintah dari Menkopolhukam yang meminta jajaran Kemenkumham, BNN RI dan seluruh instansi terkait untuk bersama-sama membangun sebuah sistem pencegahan narkoba guna mewujudkan Lapas Bersih Narkoba atau yang dikenal dengan nama ‘Lapas Bersinar’.
Sebagai leading sector dalam upaya penanggulangan narkoba, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Tengah melaunching Lapas Bersinar di Lapas Kelas IIA Wanita Semarang atau Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Semarang, Senin (22/11/2021).
Dalam kegiatan launching tersebut dihadiri oleh Forkominda dan Stake Holder terkait baik di Provinsi Jawa Tengah ataupun Kota Semarang.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang diwakili Kepala Dinas Kesehatan Jateng, dr. Yulianto Prabowo, M.Kes yang juga Plt. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan rakyat Provinsi Jawa Tengah menyampaikan, launching Lapas Bersinar ini keren dan top banget.
“Ing atase banyak Lapas, tetapi Lapas Perempuan Semarang ini berhasil menjadi satu-satunya Lapas Bersinar di Jateng. Saya sampaikan apresiasi dan penghargaan tinggi. Pesan utama saya pertahankan Lapas Bersinar Selamanya, sehingga dapat menjadi motivasi dan percontohan bagi Lapas lainnya, minimal sesama lapas wanita,” ungkapnya.
Pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada BNNP Jateng dan Kemenkumham RI yang secara holistik memberikan komitmen dalam hal pencegahan, pemberdayaan, rehabilitasi dan pemberantasan.
”Hal itu selaras tekad Pemprov Jateng pada komitmen dalam pencegahan, pemberdayaan masyarakat, rehabilitasi serta pemberantasan narkoba. Tidak kalah penting adanya upaya nyata memastikan tidak ada sarang atau pengendali narkoba di dalam Lapas,” tandasnya.
Sementara Kepala BNNP Jateng, Brigjen. Pol. Drs. Purwo Cahyoko, M.Si mengatakan, bahwa pembangunan sistem terintegrasi merupakan langkah strategis dan komprehensif dalam penanganan permasalahan narkoba di dalam Lapas yang meliputi aspek pencegahan dan pemberdayaan penghuni Lapas, pengendalian pemberantasan narkoba dan rehabilitasi.
”Berdasar dari Ditjen Pemasyarakatan, bahwa 46% penghuni Rutan dan Lapas dihuni oleh tahanan dan napi kasus narkoba,”terangnya.
Terkait pembangunan sistem pencegahan di Lapas, BNN tidak bisa bekerja sendiri. Kerja sama menjadi kata kunci dalam upaya mengamankan Lapas agar narkoba tidak lagi bisa masuk.
”BNNP Jawa Tengah mendukung dan selalu bersinergi menjadikan Lapas Kelas II A Wanita Semarang menjadi Lapas Bersinar (bersih narkoba) dengan melakukan sosialisasi bahaya narkoba, membentuk relawan & penggiat anti narkoba yang berasal dari sipir dan warga binaan, tes urin dan razia serta rehabilitasi terhadap narapidana dan tahanan selaku pecandu atau penyalahguna narkotika,” bebernya.
Menurutnya, semua indikator keberhasilan Lapas Bersinar telah dipenuhi oleh Lapas Kelas II A Wanita Semarang, sehingga layak diberikan sertifikat P4GN dan sertifikat penghargaan.
Purwo Cahyoko pada kesempatan itu mengajak seluruh stakeholder untuk terus menggelorakan semangat War on Drugs, bersama-sama memerangi penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika.
Kakanwil Kemenkumham Jateng, A. Yuspahruddin menilai bahwa penghargaan dari BNNP Jawa Tengah menjadi bukti nyata komitmen dan konsistensi Lapas Perempuan Semarang dalam mewujudkan pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
”Semoga dengan dipilihnya LPP Semarang sebagai Lapas Bersinar akan memberi semangat kepada UPT lainnya untuk meraih pencapaian yang sama,” tuturnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan deklarasi komitmen seluruh pegawai Lapas Kelas IIA Wanita Semarang bersama seluruh WBP untuk tetap berkomitmen dan mempertahankan predikat Lapas Bersinar.
Ning