blank
Warga melakukan evakuasi, setelah tebing longsor menimpa rumah warga di Desa Pagentan, Kabupaten Banjarnegara. Foto: antara

PURWOKERTO (SUARABARU.ID)– Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara, hingga saat ini terus memantau lokasi tebing longsor yang menimpa dua rumah warga di Desa Pagentan, menyusul masih tingginya curah hujan di wilayah setempat.

”Kami terus memantau lokasi tebing longsor, setelah sebelumnya sudah dilakukan upaya tanggap darurat, dan pembersihan material longsoran dari badan jalan,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banjarnegara, Aris Sudaryanto, melalui siaran pers, Senin (22/11/2021).

Dia menyatakan, pemantauan masih harus terus dilakukan, guna memastikan kondisi aman bagi masyarakat setempat. ”BPBD Banjarnegara juga membuka Pos Lapangan Penanganan Bencana di Desa Pagentan, selama tiga hari,” imbuhnya.

BACA JUGA: Pemkab Banyumas Harus Memvaksin 15.718 Jiwa Lagi

Personel BPBD dan pihak terkait lainnya, juga terus melakukan sosialisasi kepada warga setempat, untuk tetap tenang dan meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana alam.

”Terutama saat hujan dengan intensitas tinggi dan durasi yang cukup lama, warga kami minta untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan,” saran dia.

Pasalnya, beberapa tanah longsor di wilayah itu terjadi setelah turun hujan dengan intensitas tinggi dengan durasi lama. ”Termasuk bencana tebing longsor di Desa Pagentan ini, terjadi setelah hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi. Tentu hal ini perlu menjadi perhatian bersama,” terangnya.

BACA JUGA: Wali Kota Gugah Warga Kota Magelang untuk Sadar Wisata

Pemkab Banjarnegara juga terus memastikan kesiapsiagaan personel dan peralatan, guna mengantisipasi dampak La Nina, yang dikhawatirkan berpotensi menjadi bencana hidrometeorologi.

Dia menyebutkan, memasuki November 2021, intensitas hujan di wilayah ini terus meningkat, dan sempat memicu beberapa kejadian bencana.

”Tercatat sejak pekan pertama November ini, terjadi bencana tanah longsor, banjir, dan angin kencang, yang tersebar di sejumlah titik. Salah satunya kejadian tanah longsor di Desa Mlaya dan Desa Pagentan ini,” sebutnya.

BACA JUGA: Bencana di Wonogiri, Longsor di Tirtomoyo dan Petir Menyambar di Baturetno

Sebelumnya, BPBD Banjarnegara menginformasikan empat orang meninggal dunia dan satu lainnya luka, karena tebing longsor di Desa Pagentan.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Banjarnegara, Andri Sulistyo menjelaskan pada Jumat (19/11/2021) malam, tebing dengan ketinggian sekitar 25 meter dan kemiringan sekitar 70 derajat, longsor dan menimpa dua rumah warga.

”Saat kejadian tidak dalam kondisi hujan, karena hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang terjadi pada siang hingga sore hari, sebelum kejadian,” ungkapnya.

BACA JUGA: BMKG Himbau Masyarakat Waspada Cuaca Ekstrem

Akibat kejadian itu, dua rumah warga rusak berat, dan akses jalan yang menghubungkan Pagentan-Pejawaran, ditutup untuk sementara waktu.

Dia juga menginformasikan, korban luka ringan, yakni PO (7) langsung dirawat di Puskesmas 1 Pagentan, sedangkan empat korban meninggal dunia, B (14), F (11), A (bidan), dan P (38).

Riyan