JEPARA (SUARABARU.ID) –   Kamis (3/6-2021) , dalam  sehari jumlah warga Jepara yang dinyatakan terpapar Covid-19  bertambah 149 orang. Ini angka tertinggi harian yang pernah di capai Jepara sejak pandemi memasuki Jepara 2 tahun lalu.

Angka sebesar itu didapat dari pemeriksaan sampel swab px PCR sebanyak 294  orang dan RDT –Ag sebanyak 161 orang. Dengan demikian positive rate harian Jepara kemarin jika dihitung  berdasarkan sampel px PCR mencapai  50,68  %.  Angka ini 10 kali lebih besar dari patokan badan kesehatan dunia WHO yang menetapkan angka 5 %

Sedangkan jika sampel RDT –Ag dimasukkan sebagai komponen pengitung bersama px PCR,  positive rate Jepara hari Kamis sebesar 32,74 %. Namun untuk penegakan diagnosis, px PCR  lah yang digunakan karena hasilnya lebih akurat. Sedangkan RDT – Ag, hasilnya belum dapat dipastikan benar.

Dengan penambahan angka tersebut total jumlah warga Jepara yang terkonfirmasi covid-19 sebanyak 8.465 orang.  Dari jumlah tersebut 7.098 orang ( 88,85 %) dinyatakan sembuh, 857 orang ( 510,12 % masih dalam status terkonfirmasi dan 510  orang (  6,02 %) meninggal dunia. Angka kematian ini dua kali lipat patokan WHO sebesar 3 persen.

Sementara jumlah warga Jepara yang saat ini dirawat di rumah sakit karena Covid-19 sebagaimana diumumkan Satgas Penanganan Covid per 3 Juni 2021 jam 23.42 WIB sebanyak 105 orang.

Dari jumlah tersebut 34 orang  (32,3 % ) dirawat di rumah sakit luar daerah dan 71 dirawat di rumah sakit di Jepara. Dengan demikian BOR / keterisian tempat tidur untuk  pasien Covid-19 mencapai 90 % lebih.

Kembali ke Zona Merah ?

Sementara terkait dengan informasi yang beredar bahwa sejak tanggal 3 Juni 2021 Jepara telah kembali lagi ke zona merah  atau zona risiko tinggi penyebaran Covid-19 di Jawa Tengah, juru bicara Satgas Penanganan Covid- 19 hanya menyatakan singkat bahwa  di portal  corona Jepara masih oranye.

Terkait dengan masih tingginya angka penyebaran Covid dan penambahan hariannya, Dandim 0719 Letkol Arh Tri Yudhi Herlambang mengajak seluruh warga masyarakat Jepara untuk bersama-sama memperhatikan 5 M. “ “Kebiasaan memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak dan kontak fisik, hindari kerumunan dan kurangi mobilitas harus menjadi perilaku baru kita,” ujar ujar Dandim 0719 Jepara.

Karena itu ia mengajak seluruh tokoh masyarakat dan tokoh agama  untuk mengedukasi warga agar menjadikan  5 M sebagai gerakan bersama seluruh warga masyarakat.

“Mari bersama jadikan 5 M sebagai kesadaran kolektif kita untuk memastikan keselamatan seluruh warga”, ujar , Dandim 0719 Letkol Arh Tri Yudhi Herlambang.

Hadepe – ulil abshor

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini