Muskercab DPC PKB Wonosobo digelar di PP Al Mubaarok Manggisan Mojotengah. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Ketua Dewan Syuro DPC PKB Wonosobo KH Nur Hidayatullah menargetkan perolehan kursi partainya di DPRD setempat pada Pemilu 2024 mendatang sebanyak 15 wakil rakyat.

“Target tersebut saya pandang cukup realitis. Apalagi dalam survei nasional PKB masuk dalam tiga besar. Peluang tersebut harus bisa dimanfaatkan oleh pengurus dan kader di tingkat bawah,” ujarnya.

Pengasuh PP Al Mubaarok Manggisan Mojotengah Wonosobo itu, mengatakan hal tersebut di sela-sela pembukaan Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) DPC PKB di pondok pesantren yang diasuhnya, Senin (31/5).

Turut hadir dalam Muskercab DPC PKB tersebut Dr KH Muchotob Hamzah MM, KH Abdul Chalim Alh, Dr KH Ngarifin Shidiq MPdI, Drs KH Muhammad Adib, Habib Aqil Al Ba’bud, KH Achmad Anshory dan Kiai-Kiai NU muda lainnya.

KH Nurhidayatullah menyebut Muskercab PKB Wonosobo termasuk yang tercepat di Jawa Tengah bahkan Indonesia paska dilakukan Muscab PKB yang digelar secara serentak beberapa waktu lalu.

“Mudah-mudahan ini menjadi pertanda yang baik bagi PKB Wonosobo. Jadi insiprasi PKB se-Indonesia untuk bergerak cepat. Sebab, rumusan program kerja dalam Muscab akan menentukan menang-kalahnya PKB dalam Pemilu 2024 nanti,” tegasnya.

Pihaknya meminta pengurus dan wakil rakyat PKB untuk disiplin, solid dan loyal. Mau bekerja keras, kerja cerdas dan ikhlas guna membesarkan partai. Pengurus dan anggota FKB merupakan ujung tombak kemenangan PKB.

“Pengurus dan kader PKB juga harus merapatkan barisan dan meletakan bangunan yang kokoh sehingga tidak mudah goyah. Warga NU menjadi basis utama PKB. Jumlah warga NU itu besar, karena itu harus tetap dipertahankan,” pintanya.

Basis Data

Ketua Dewan Syuro DPC PKB Wonosobo KH Nur Hidayatullah serahkan penghargaan pada pejuang PKB. Foto : SB/Muharno Zarka

Ketua PCNU Wonosobo Ngarifin Shidiq mengharapkan PKB selalu membangun sinergitas dengan NU. Aspirasi warga NU harus dapat diperjuangan wakil rakyat di DPRD. Sehingga NU dan PKB tetap bersatu dalam segala situasi.

“NU itu bapaknya PKB dan PKB itu anaknya NU. Jadi tidak bisa dipisahkan sampai kapan pun. Muskercab PKB itu menjadi panduan terkait apa, siapa dan bagaimana PKB akan dibawa ke mana di masa mendatang,” katanya.

Ngarifin menganalogikan, saat ini banyak perusahaan ambruk alias bangkrut secara tragis dan sistemik, karena tidak bisa mengikuti perkembangan zaman dan meletakan bangunan yang kokoh untuk masa depan.

“Perusahaan sekelas Giant, Ramayana dan Matahari, hari ini gulung tikar. Karena apa? Tidak bisa mengikuti perkembangan zaman dan menyesuaikan kemajuan tehnologi. Kalah dengan perusahaan pendatang baru yang kerjanya terukur dan berbasis data,” ungkapnya.

Sebagai partai politik, PKB harus bisa mengadopsi managemen perusahaan kekiniaan, yang mampu memanfaatkan gerakan emak-emak. Meski tidak terlihat, namun gerakannya sangat masif, merata di seluruh wilayah dan strata sosial dan sulit dibendung.

“Gerakannya tidak terlihat tetapi hasilnya nyata dan sangat terukur. PKB harus bisa menang dengan cara seperti itu, strateginya tidak terbaca tapi hasilnya nyata dan mampu meraih kemenangan secara signifikan,” katanya.

Hal senada disampailkan Rois Syuriah PCNU KH Abdul Chalim Alh dalam taushiyah pamungkas. Pengasuh PP Darul Ishlah Surengede Kertek tersebut mengatakan pondasi yang kokoh menjadi tumpuan bangunan yang kuat. Bangunan PKB kuat, syaratnya NU dan PKB harus bersatu.

Wakil Bupati yang juga Sekretaris DPC PKB setempat M Albar, mengatakan Pemkab Wonosobo kini tengah menggagas program enterpreneur di pondok pesantren. Santri selain menguasai kitab kuning, ke depan, juga harus mahir berbisnis. Sehingga usai nyantri bisa jadi Kiai sekaligus pengusaha.

Muharno Zarka

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini