blank
Bupati Zaenal Arifin potong tumpeng memperingati HUT Ke-37 Kota Mungkid, Minggu malam. Foto: Eko Priyono

KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID) – Memperingati HUT ke-37 Kota Mungkid, Pemerintah Kabupaten Magelang menyelenggarakan kegiatan malam tirakatan yang dilaksanakan secara sederhana melalui virtual, Minggu malam kemarin. Itu mengingat kondisi sampai saat ini masih dalam masa pandemi covid-19.

Bupati Magelang, Zaenal Arifin mengatakan, peringatan HUT Kota Mungkid tahun ini sangat berbeda bila dibandingkan dengan peringatan pada tahun-tahun sebelum adanya pandemi covid-19. Untuk itu pemerintah telah mengambil tema ‘Kabupaten Magelang Bergotong Royong untuk Sehat, Berproduktif, dan Inovatif dalam Masa Pandemi Covid-19’

“Tema ini mengandung makna bahwa peringatan HUT Kota Mungkid tahun ini akan menjadi momentum bagi kita bersama untuk bangkit dari keterpurukan akibat pandemi covid-19,” katanya saat acara malam tirakatan secara live dari rumah dinas Bupati Magelang, Minggu (21/3/2021) malam.

Menurutnya, dengan adanya aturan untuk menjaga jarak dan mengurangi kerumunan, menjadikan peringatan HUT Kota Mungkid diselenggarakan dengan menerapkan protokol kesehatan. Kendati demikian, hal tersebut tidak mengurangi makna, semangat, dan kekhidmatan dari momentum itu sendiri.

Lebih lanjut, Zaenal menjelaskan telah banyak kebijakan, langkah, serta program yang telah diambil dalam upaya pengendalian covid-19. Meskipun hingga kini pandemi belum berakhir, namun keprihatinan ini jangan sampai membuat kondisi lebih terpuruk.

Dalam kondisi seperti ini, kata Bupati Zaenal Arifin, kita harus bersatu-padu dan bergotong royong untuk melawan virus corona. Harus kita pahami, bahwa pandemi ini adalah masalah kita bersama, yang harus diselesaikan secara bersama-sama pula.

“Insya Allah kita akan segera keluar dari kesulitan ini dan harapan kita untuk mewujudkan masyarakat Kabupaten Magelang yang semakin sejahtera, berdaya saing, dan amanah (Sedaya Amanah) akan segera terwujud,” tuturnya.

KH Drs Henry Sutopo dalam tausiyahnya mengajak masyarakat Kabupaten Magelang untuk tetap optimis serta semangat dalam menghadapi situasi dan kondisi Pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. Menurutnya, dengan adanya vaksin Covid-19 saja tidak cukup untuk mengatasi virus corona, namun masyarakat juga butuh ‘vaksin rohaniah’

“Vaksin rohaniah adalah bagaimana kita menyuntik diri kita sendiri menghadapi pandemi yang sudah berlangsung selama satu tahun ini dengan terus berikhtiar dan semangat bahwa pandemi ini pasti akan segera berakhir,” katanya.

Menurut dia musibah pandemi covid-19 yang saat ini telah melanda seluruh belahan dunia disebabkan oleh polah tingkah manusia itu sendiri.

Nek cara jawa (kalau dalam bahasa Jawa) merga manungsa dha nglakoni dosa, ning ora dha rumangsa lan ora gelem njaluk ngapura (karena manusia melakukan dosa dan tidak merasa, serta tidak mau meminta maaf),” ujarnya.

Karena itu, KH Henry berpesan agar masyarakat lebih mawas diri dan lebih mendekatkan diri kepada sang penciptanya serta berdoa serta berikhtiar agar musibah pandemi covid-19 ini segera berlalu.

Eko Priyono-wied