blank
Presiden Republik Aeng-Aeng Mayor Haristanto (kiri) dan sprinter tercepat Agung Suryo Wibowo (kanan) foto bersama dengan kaos-kaos bersejarah yang dihibahkan untuk mengisi museum.

SOLO (SUARABARU.ID) – Suryo Agung Wibowo, sprinter tercepat Asia Tenggara, berkenan menghibahkan kaos bersejarahnya ke Museum TitikNol Pasoepati Surakarta di Nusukan, Banjarsari, Kota Surakarta.

Presiden Republilk Aeng-Aeng, Mayor Haristanto, selaku pemilik museum, menyatakan, sprinter tercepat tersebut menghibahkan tiga kaos singlet. Yakni busana pelari yang memiliki nilai historis, karena pernah dipakai ketika meraih gelar kejuaraan di pesta olahraga paling bergengsi di Asia Tenggara.

Suryo Agung Wibowo, lahir di Solo Tanggal 8 Oktober 1983. Ketika turun di SEA Games 2009 di Laos, mampu meraih gelar juara dan sekaligus mencetak rekor sebagai pelari tercepat. Di cabang lari 100 Meter (M), Suryo Agung Wibowo saat itu membukukan rekor fantastik 10.17 detik. Rekornya ini sampai sekarang belum terpecahkan lagi.

Mayor Haristanto, sosok kreatif peraih anugerah rekor dunia dari MURI ini, menyatakan, tiga kaos singlet Suryo Agung Wibowo dihibahkan bersamaan ketika datang megunjungi Musem TitikNol Paosepati Surakarta.

Bintang Olahraga
Tiga singlet bersejarah dari bintang olahraga itu, terdiri atas singlet yang dipakainya di lintasan 100 M Olimpiade Beijing 2008. Kemudian singlet yang dipakai saat meraih medali emas di event PON 2008 Kaltim, dan singlet saat meraih medali emas di SEA Games 2009 di Laos.

blank
Suryo Agung Wibowo, ketika turun di SEA Games 2009 di Laos, mampu meraih medali emas dan sekaligus mencetak rekor sebagai pelari tercepat. Di cabang lari 100 Meter (M), membukukan rekor fantastik 10.17 detik. Yang rekor ini, sampai sekarang belum terpecahkan lagi.

Mayor Haristanto, berkata: ”Pemilik ketiga singlet atau Match Worn (MW) ini hanya “tilik” sebentar di museum untuk menengok dan foto bareng dengan satu singlet bersejarah saat dia merebut medali Emas SEA Games Thailand, Yang itu sudah sejak Tahun 2007 dihibahkan kepada saya.”

Suryo kini menjadi PNS di Kemenpora sebagai Kasubbid Pengembangan Prestasi Olahraga Daerah. Singlet tersebut, pantas mejeng untuk memperkaya isi museum, mengingat Suryo pernah hijrah menjadi pemain bola profesional. Di Tahun 2014, dia bermain di Persikab Bandung di Divisi Utama Liga Indonesia.

Dan sampai kini, Suryo masih bermain bola untuk menyalurkan hobinya. ”Semoga museum ini cepat terwujud,” ujar sprinter tersecpat Asia Tenggara Suryo Agung Wibowo saat berpamitan meninggalkan Museum TitikNol Paosepati.

Bambang Pur