Hendrar Prihadi menerima perwakilan warga Tambakrejo, Senin (25/1/2021). Foto: dok/ist

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Normalisasi Banjir Kanal Timur merupakan salah satu proyek strategis dalam penanganan banjir di Kota Semarang. Namun meski proyek itu penting bagi masyarakat, pelaksanaannya justru tak semulus yang diharapkan.

Mulai dikerjakan sejak 2018 lalu, penyelesaian normalisasi Banjir Kanal Timur menghadapi berbagai tantangan, termasuk dalam kaitan pembebasan lahan untuk pelaksanaan proyek itu.

Upaya persuasif luar biasa dilakukan Pemerintah Kota Semarang. Sejumlah pertemuan dengan masyarakat yang menempati bantaran Banjir Kanal Timur digelar secara intensif. Sejumlah tempat bahkan disiapkan Pemkot Semarang sebagai lokasi baru bagi aktivitas masyarakat yang terdampak proyek itu.

BACA JUGA : Polrestabes Semarang Bekuk Dalang Pelaku Perampokan Uang Rp 561 Juta

Tapi tetap saja tak semuanya sepakat dengan tawaran yang diberikan Pemkot Semarang. Salah satunya Warga Tambakrejo, yang bertahan tidak ingin pindah ke rusunawa yang telah disediakan.

Negosiasi alot itu kemudian berujung pada diundangnya seluruh warga Tambakrejo yang tidak mau menempati rusunawa, untuk berdiskusi secara langsung dengan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi (Hendi) pada 12 Mei 2019.

Dalam pertemuan itu, Hendi sapaan akrab Wali Kota Semarang itu, yang merasa permasalahan di Tambakrejo terlalu berlarut-larut, meminta agar jajarannya dan Warga Tambakrejo mengambil jalan tengah. Hendi lantas berjanji akan membangunkan sebuah Kampung Nelayan untuk masyarakat, di lahan yang tidak terdampak proyek Banjir Kanal Timur.

Tak sampai di situ, Hendi kemudian mengawal langsung kesepakatan yang telah diambilnya bersama warga Tambakrejo itu. Dirinya juga beberapa kali langsung mendatangi warga untuk berkomunikasi tentang keberlanjutan proyek itu.

BACA JUGA : KAI Gunakan GeNose C19 bagi Penumpang Kereta Api

Hendi meyakinkan warga, bahwa dia memegang komitmen untuk membangun Kampung Nelayan di wilayah Kalimati, lokasi yang dipilih warga, karena tidak berjauhan dengan lokasi tempat tinggal mereka semula.

Pada tanggal 7 Agustus 2019, Hendi mulai menepati janjinya, dengan meresmikan Mushola Al Firdaus, tidak jauh dari tempat tinggal warga Tambakrejo semula.

Dalam kesempatan itu, dirinya juga kembali menegaskan, Kampung Nelayan akan segera dibangun sebagai wilayah tempat tinggal yang layak dan nyaman untuk warga Tambakrejo.

Kini sesuai janji Hendi, Kampung Nelayan sekarang telah didirikan Pemkot Semarang yang diperuntukkan bagi warga Tambakrejo.

Untuk itu, Wali Kota Semarang kembali mengundang perwakilan warga Tambakrejo, agar area permukiman itu dapat segera dimanfaatkan.

BACA JUGA : MUI Jateng Serukan Doa Tolak Bala Usai Jumatan dan Shalat Maghrib

Bertempat di kantornya di Jalan Pemuda, Kota Semarang, Hendi menerima warga Tambakrejo, Senin (25/1/2021).

”Sebenarnya pada 19 Januari lalu, kita akan meresmikan proyek pembangunan Pemerintah Kota Semarang, salah satunya proyek pembangunan kampung Nelayan Tambakrejo. Tapi karena Pemerintah Pusat memberlakukan PPKM, maka sedulur-sedulur ini masuk dulu saja,” pinta Hendi kepada jajarannya, yang mendampingi menerima warga Tambakrejo.

Di sisi lain, Hendi juga menekankan apa yang diupayakannya itu merupakan bagian dari komitmennya dalam menangani persoalan rob dan banjir, di wilayah Semarang bagian timur. Antara lain melakukan normalisasi di lima sungai besar, meliputi Kali Tenggang, Kali Sringin, Kali Babon, Kali Banger, serta Banjir Kanal Timur.

BACA JUGA : LAZiS Jateng Akan Berangkatkan Truk Kemanusiaan Bantu Warga Sulbar

”Jadi mudah-mudahan dengan adanya kampung nelayan Tambakrejo ini, dapat memberi manfaat bagi warga. Dan Insya Allah akan memberi kebermanfaatan untuk kepentingan besar masyarakat Kota Semarang,” pungkas Hendi.

Sementara itu, Kepala Dinas Permukiman Kota Semarang, Ali mengungkapkan, akan segera melakukan pengundian kepada 97 KK, agar dapat segera menempati Kampung Nelayan.

”Jadi semuanya sudah siap untuk rumah yang akan ditempati termasuk nomor-nomor undian bagi warga, juga sudah kita siapkan. Harapannya dengan pengundian ini, akan lebih adil, tidak ada saling iri semata-mata untuk kebaikan bersama, khususnya bagi warga yang akan menempati kampung nelayan Tambakrejo,” terang Ali.

Heri Priyono-Riyan