SEMARANG (SUARABARU.ID)– Para penyintas covid-19 tak masuk daftar orang yang diberi vaksin. Selain dirasa tidak perlu lagi karena dinilai sudah imun, jatah vaksin yang ada terbilang sangat terbatas, dan diprioritaskan bagi yang benar-benar membutuhkan.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, dr Yulianto Prabowo, saat menggelar konferensi pers secara daring, terkait persiapan pemberian vaksin Sinovac kepada 10 tokoh dan tenaga kesehatan (nakes), Rabu (13/1/2021).
”Orang yang pernah menderita covid-19 nanti akan tereklusi, jadi harus dikeluarkan dari daftar penerima vaksin, karena tidak perlu divaksinasi. Siapa pun itu termasuk kepala daerah, karena itu nanti tidak diperlukan lagi,” katanya.
BACA JUGA : 3.987 Nakes Kabupaten Semarang Siap Divaksin, Jatah Dua Dosis Aman
Lebih jauh Yulianto menjelaskan, nantinya orang yang divaksin sebaiknya mengikuti kriteria inklusi, yaitu yang berusia sekitar 18-59 tahun. Sedangkan untuk kriteria eklusi antara lain seperti yang memiliki komorbid, auto imun, dan pernah menderita covid-19.
”Kalau ditelusuri lebih lanjut, sebenarnya yang antibodi rendah tetap perlu divaksin. Dari uji klinis vaksin, tidak ada vaksin diberikan kepada yang penah menderita, efeknya belum ada laporan. Jadi sebaiknya tidak divaksin dulu,” imbuh dia.
Yulianto menambahkan, untuk penyuntikan vaksin Sinovac di Jateng, dilakukan serentak pertama kali pada Kamis (14/1/2021), di tiga daerah, Kota Semarang, Surakarta, dan Kabupaten Semarang. Gubernur Jateng beserta 10 tokoh akan menjadi yang pertama divaksinasi, diikuti setelahnya seluruh nakes.
Adapun jumlah sasaran nakes untuk di Kota Semarang, Kabupaten Semarang dan Surakarta, tercatat ada 33.348 orang. Dalam vaksinasi itu, satu orang akan menerima dua kali vaksinasi. Sedangkan untuk vaksin yang didistribusikan ada 56.860 dosis vial.
”Masih ada 10 ribuan dosis cadangan yang nantinya disiapkan, apabila ada vaksin rusak atau ampul pecah. Jadi bukan sisa. Pada prinsipnya, semua vaksin yang sudah diterima di Jateng, sudah dialokasikan di tiap daerah,” sebutnya.
Hery Priyono-Riyan