blank
Akbar Ali Nurdin, SH Lurah Sambirejo, Kecamatan Gayamsari,  Kota Semarang, saat sosialisasi 3 M mencegah penyebaran pendemi Covid-19, di tingkat RW di wilayah kerjanya. Foto : Istw

SEMARANG (SUARABARU.ID) –  Upaya mediasi sengketa lahan Cebolok, yang tertunda, antara warga yang menempati di sebagian lahan tersebut dengan pengembang (PT Mutiara Arteri Property), yang sebelumnya difasilitasi oleh Lurah Sambirejo, Kecamatan Gayamsari Kota Semarang pada 28 Desember 2020 lalu, akhirnya dilimpahkan ke tingkat Kecamatan.

Sebab tertundanya mediasi yang telah dijadwalkan tersebut, seperti diberitakan sebelumnya, karena kuasa hukum warga yang menempati sebagian lahan Cebolok tidak hadir karena ada agenda lain. Padahal pada siang sebelumnya, kurang lebih jam 14.00 sudah konfirmasi ke kuasa hukum warga yang menempati lahan Cebolok sanggup untuk hadir.

“Memang mediasi sebelumnya tertunda. Karena kuasa hukum tidak hadir,karena warga ada agenda lain. Tapi kita tetap koordinasi dengan pihak kecamatan dan pihak terkait untuk kita agendakan mediasi ulang,  dalam minggu ini rencananya. Untuk lebih jelasnya, bisa langsung berkomunikasi dengan Pak Camat,” jelas Akbar Ali Nurdin, SH Lurah Sambirejo Kecamatan Gayamsari Kota Semarang saat dikonfirmasi suarabaru.id melalui seluler Senin (4/1/2021).

Terkait isu, bahwa warga yang menempati lahan Cebolok yang bersengketa tersebut, banyak yang tidak memiliki identitas Kelurahan Sambirejo atau identitas sesuai domisili dibenarkan oleh Lurah Sambirejo.

“Berdasarkan data kami di lapangan, memang tidak sepenuhnya warga kami. Maksudnya identitas warga memang ada yang tidak beridentitas Sambirejo. Dan untuk prosentase perbandingan belum bisa menjawab. Sebab perlu juga membuka data secara terperinci,” ungkap Akbar.

Jadi untuk keseimbangan pemberitaan, kata Lurah Sambirejo, bahwa tujuan kami hanya membantu untuk memfasilitasi permasalahan yang timbul, agar  semua bisa berjalan dengan aman, lancar dan selalu kondusif. Tidak terjadi gejolak Kamtibmas.

“Ya kami menghimbau semua pihak untuk menjaga kondusifitas. Untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan,  kami selalu berkoordinasi dengan atasan kami dan pihak kepolisian. Agar semua berjalan aman dan lancar sesuai harapan,” pungkas Akbar mengakhiri.

Absa