GROBOGAN – Sejak pagi, sekitar 500 orang berkumpul di lapangan tennis indoor kompleks GOR Krida Bakti Simpang Lima, Rabu (13/3). Mereka merupakan para pekerja yang dipekerjakan KPU untuk menyortir dan melipat surat suara pemilu serentak 2019. Para pekerja tersebut dibagi menjadi 123 kelompok dan mengerjakan sortir dan pelipatan SS Pilpres. Selama delapan jam mulai dari pukul 08.00 – 16.00 mereka bertugas melakukan pekerjaan tersebut.
Saat mengerjakan penyortiran dan pelipatan surat suara ini, mereka diawasi 10 pengawas dari tim Relawan Demokrasi KPU. Selain itu, pekerjaan ini juga diawasi langsung beberapa petugas dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Grobogan.
Penyortiran dan pelipatan suara ini berjalan dengan baik dan lancar. Para petugas keamanan dari Sat Sabhara Polres Grobogan juga diterjunkan untuk mengamankan jalannya pengerjaan tersebut.
Selama empat jam pertama yakni sejak pukul 08.00 – 12.00 WIB tadi ditemukan 130 lembar SS Pilpres 2019 yang rusak. Kerusakannya terdiri dari berbagai macam diantaranya, adanya lubang, robek dan tinta luntur. Hal tersebut seperti diungkapkan Adi Sucipto, koordinator pengawas sortir.
Dikatakan Adi, sapaan akrabnya, proses sortir SS ini melibatkan 528 pekerja yang dibagi ke dalam 132 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari empat orang. Tidak hanya menyortir saja, para pekerja juga melipat dan menghitung ulang jumlah surat suara yang tidak rusak. Total 473 kardus SS harus diselesaikan hari itu.
“Untuk penyortiran dan pelipatan SS Pilpres ini, mereka diupah Rp 50 per lembarnya. Namun, untuk SS DPD, DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten, upahnya berbeda dibanding upah pada SS Pilpres ini,“ kata pria yang akrab disapa Yanto ini.
Dalam kesempatan itu, Ketua KPU Grobogan Agung Sutopo mengatakan, pihaknya sempat mengalami kendala terkait tempat perakitan kotak suara, sortir dan pelipatan surat suara. Namun, kendala tersebut dapat teratasi setelah mendapatkan lokasi yakni lapangan tenis indoor Kompleks GOR Krida Bakti.
“Sejauh ini, tahapan Pemilu sudah terlaksana dengan baik. Kami juga mengharapkan dukungan dari berbagai pihak agar pelaksanaan Pemilu 17 April nanti bisa berjalan lancar dan aman. Selain itu, angka partisipasi pemilih yang menggunakan hak suaranya kita targetkan juga ikut meningkat,” paparnya.
Dari ratusan pekerja ini umumnya berasal dari berbagai wilayah di Kabupaten Grobogan. Yatmi, misalnya. Perempuan berusia 38 tahun ini diterima menjadi pekerja pelipatan SS. Sejak pukul 07.00 WIB, ia berangkat ke Purwodadi dari rumahnya di Desa Sumberagung, Kecamatan Ngaringan.
“Saya sebenarnya aktivitas sehari-hari jadi ibu rumah tangga. Tetapi anak-anak sudah sekolah dan bisa mandiri. Di rumah juga ada mertua, jadi saya bisa ikut ini. Lumayanlah bisa buat tambah-tambah,” kata Yatmi.
suarabaru.id / hana eswe