TEGAL – Sejumlah wilayah di Kota Tegal terendam banjir akibat hujan deras belakangan ini. Wilayah yang terendam banjir, termasuk di RW XI Kelurahan Mintaragen. Bahkan, di lokasi tersebut genangan banjir mencapai setinggi betis.
Menurut Ketua DPRD, Edy Suripno, untuk mengatasi masalah tersebut perlu dilakukan penataan saluran, sehingga persoalan banjir bisa segera diatasi. Sebab, saluran di lingkungan RW 11 Kelurahan Mintaragen ternyata belum terkoneksi dengan polder yang ada di sekitarnya. “Dengan penataan saluran, diharapkan persoalan banjir di wilayah itu bisa teratasi. Selain itu, juga perlu dilakukan penertiban bangunan yang berdiri diatas saluran,” katanya.
Dia mengemukakan, dalam upaya penataan saluran perlu penertiban bangunan, tepatnya di sekitar TK Al Hidayah RT 09. Hal itu dimaksudkan agar apabila terjadi hujan lebat, air bisa mengalir lancar dan tidak meluap menggenangi permukiman warga.
Terkait hal itu, Komisi III DPRD Kota Tegal meminta kepada Dinas Pekerjaan Umum (DPU) secepatnya melanjutkan proses lelang untuk pembangunan Kolam Retensi Tegalsari. Sebab, Kolam Retensi Tegalsari dinilai menjadi solusi untuk membebaskan warga Kelurahan Kraton yang setiap tahun terendam banjir, saat musim hujan tiba.
Menurut Wakil Ketua Komisi III DPRD, Sutari, keberadaan polder tersebut sangat dibutuhkan untuk mengatasi banjir pada saat musim penghujan. Untuk kelanjutan pembangunan telah dialokasikan anggaran sekitar Rp 20 miliar.
Dengan jumlah anggaran tersebut seharusnya pembangunan bisa selesai pada tahun 2019 dan bisa difungsikan untuk menangani banjir di wilayah Kecamatan Tegal Barat. “Kami berharap proses lelang bisa dilaksanakan secepatnya, sehingga apabila terjadi gagal lelang bisa dilakukan lelang ulang dan segera ada pemenang untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut,” katanya.
suarabaru.id/yanto