Anggota Polter Perhutani KPH Mantingan dan KPH Kebonharjo, serius dalam latihan menembak di Lapangan Tembak GOR Mbesi Desa Kedungrejo, Kecamatan Rembang, Jawa Tengah. Foto : SB/Wahono

REMBANG (SUARABARU.ID) – Anggota Polisi Teritorial (Polter) Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Mantingan dan KPH Kebongharjo, mengiktui latihan menembak dengan senjata api pistol revolver, dan laras panjang M-16 dan M-17.

Latihan menembak dibawah instrukstur berpengalaman dari Polres Rembang itu, digeber di Lapangan Tembak Gedung Olahraga (GOR) Mbesi Desa Kedungrejo, Kecamatan Rembang, Rembang, Jawa Tengah, baru-baru ini.

Tidak hanya Polter, Administratur KPH Mantingan, Widodo Budi Santoso bersama wakilnya, Dwi A. Kasih. Administratur KPH Kebongharjo, Joko Santoso dengan wakilnya, Titus, para Asisten Perhutani (Asper) juga ikut turun latihan.

Administratur KPH Mantingan, Widodo Budi Santoso, berpesan peserta mendengarkan instruksi dari intsruktur (pelatih) untuk menghindari hal-hal yang tidak dinginkan.

Menurut Widodo, senjata api (senpi) itu kalau sudah meletus mengenai orang sangat berbahaya, sehingga peserta diminta untuk disiplin dan serius mengikuti bimbingan, teknik dan kepelatihan.

“Hal-hal sekecil apapun dari instruktur harus dipatuhi, karena pengunaan senpi itu tidak sembarangan,” pesan Widodo Budi Santoso.

Illegal Logging

Sebelum latgihan menembak, Kepala Bagian Perencanaan (Kabagren) Polres Rembang, Kompol Eko Budi, memberikan apresiasi Perhutani KPH Mantingan dan Kebonharjo aktif bekerjasama dengan Polres Rembang dalam penanganan kasus illegal logging.

“Selama ini, kegiatan kesamaptaan bagi anggota Polter KPH Mantingan dan Kebonharjo, juga aktif dan terus berlanjut,” puji Kompol Eko Budi Sulistyono.

Menurut Kompol Eko, agar mahir dalam menembak peserta atau siapapun tidak boleh emosional dan grusa-grusu. Maka dalam latihan ini, peserta dikenalkan senpi laras pendek atau pistol, dan laras panjang.

Selain itu, peserta juga dilatih ketrampilan menggunakan senjata senjata laras panjang SS serbu, M 16 dan M 17 yang selama ini dipakai oleh anggakatan darat.

“Sebelum menembak, peserta harus menguasai senjata yang ada ditangan,” tambah Kabagren Polres Rembang.

Usai latihan tahap pertama, sebagian peserta menembak dari KPH Mantinan dan Kebonharjo, istirahat beberapa saat di kompleks Lapangan Tembak GOR Mbesi. Foto : SB/Wahono

Dijelaskan Kompol Eko, seperti pistol revolver yang dipakai latihan, adalah senjata laras pendek buatan Amerika. Perlakukan senjata itu dengan lembut, tapi tetap bertenaga, pesannya.

Sebagai abdi negara, pemegang senjata ini harus bisa menguasai diri sendiri agar pada saat berhadapan dengan pelaku ilegal loging sudah siap, dan bisa mengontrol diri dalam menggunakan senjata api.  “Jangan sampai membidik kaki, tapi kenanya kepala,” tandas Kompol Eko Budi.

Ditambahkan Kompol Eko, bagi pembawa senjata api juga harus lulus tes psikologi, tujuannya agar senjata tidak dipakai sembarangan. Sebab setiap butir peluru yang keluar, harus dipertanggung-jawabkan kegunaanya.

Wahono-trs