blank
Pipa-pipa proyek SPAM Bengawan Solo yang tertanam di dalam tanah ini, mulai dari Cepu didorong fasilitas booster pom-02 di Cabak, hingga masuk ke gudang banyu Jiken. Foto: Wahono

BLORA (SUARABARU.ID)– Perlahan namun pasti, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Amerta Kabupaten Blora, berusaha untuk terus bebenah. Bahkan kini mampu mengerek pelanggan menjadi 20.563 Sambungan Rumah (SR).

”Sampai hari ini pelanggan sudah 20.563 SR. Kami akan terus bekerja keras untuk pembenahan jaringan dan pelayanannya,” terang Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirta Amerta, Yan Riya Pramono, Senin (7/12/2020).

Diakui Yan Riya, proyek pembangunan Sistim Penyediaan Air Minum (SPAM), bantuan dari pusat (APBN), proyek pipansasi dari Sungai Bengawan Solo ke Kota Blora, dianggap sangat membantu PDAM dalam peningkatan pelanggan atau SR.

BACA JUGA : Polres Magelang Kota Siagakan 351 Personel Jaga Pilkada Kota Magelang

Data SR itu, lanjut dia, pada 2008 total pelanggan baru 9.253 SR, pada 2016 bertambah sebanyak 13.775 SR, dan akhir 2020 ini keseluruhan mencapai jumlah 20.563 sambungan rumah.

Ditambahkannya, sejauh ini dari proyek SPAM sudah berhasil menambah sekitar 6.000 SR, dan nantinya akan terus dikembangkan hingga mencapai tambahan sambungan 2.000 SR lagi.

”Untuk proyek SPAM Bengawan Solo, saat ini sudah tersambung 6.000 SR dan nantinya bisa tambah lagi 2.000 SR,” ungkapnya.

Ada pun proyek SPAM itu, dalam tiga tahun ini sudah bisa melayani warga di Kecamatan Cepu, Sambong, Jiken, Jepon dan Kota Blora. Dengan harapan, perkembangannya semakin baik.

Pencemaran Parah
”Fasilitas SPAM mampu menyuplai air ke pelanggan sekitar 100 liter per detik. Selain dari sumber air baku lainnya, yang dimiliki PDAM sebelumnya,” jelas Yan Riya.

Hanya kendala yang masih sering dihadapi PDAM, lanjutnya, masih soal pencemaran air baku Sungai Bengawan Solo. Seperti yang terjadi dua tahun terakhir (2019-2020), saat musim kemarau.

”Pada tahun ini juga terjadi pencemaran Bengawasn Solo, namun tidak separah pada 2019 lalu,” beber Yan Riya lagi.

Dirinci olehnya, sebanyak 20.653 SR tersebar di Kecamatan Cepu (6.506 SR), Sambong (278 SR), Jiken (398 SR), Jepon (548 SR), Todanan (296 SR), Randublatung (2.606 SR) dan Peting (945 SR).

blank
Menara air di Kelurahan Tegalgunung, Blora ini, mampu menampung air baku proyek SPAM Bengawan Solo dan sumber lain milik PDAM, untuk menyuplai air ke pelanggan di Kota Blora dan sekitarnya. Foto: Wahono

Ditangani Langsung
Untuk Kecamatan Kota Blora dan sekitarnya (4.701 SR), Kedungtuban (790 SR) Menden (781 SR), Ngawen (1.269 SR) dan Kunduran sebanyak (1.455 SR), dengan total suplai rata-rata 284 liter per detiknya.

Diberitakan sebelumnya, Kabupaten Blora mendapat bantuan dari Pemerintah Pusat senilai Rp 130 miliar, berupa proyek SPAM, yang menarik pipa sepanjang 42 kilometer, dari Bengawan Solo hingga Kota Blora, melintasi kawasan hutan jati, Kecamatan Cepu, Sambong, Jiken dan Jepon.

Proyek SPAM Pusat ini ditangani langsung Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya, dengan pelaksanaan proyek Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Hutama Karya.

Proyeksinya, SPAM akan mampu beroperasi dengan kapasitas 200 liter per detik, dan pengambilan air baku melalui crossing (KA), untuk diolah di Instalasi Pengolahan Air (IPA), di lahan kompleks PDAM Cepu.

Dari IPA itu, air kemudian didistribusikan ke Kota Blora melalui pipa transmisi dengan diameter 450 mm, didukung booster pomp-01 di barat Cepu, dan didorong ke Blora dengan pipa transmisi berdiameter 350 mm melalui booster pom-02 di Cabak.

Wahono-Riyan