SEMARANG (SUARABARU.ID) – Kurang dari sebulan lagi Indonesia akan memasuki pergantian tahun, outlook dan proyeksi perekonomian dunia maupun perekonomian nasional pada tahun 2021 masih dilingkupi ketidakpastian yang tinggi akibat dampak pandemi Covid-19.
Sektor perekonomian, di era New Normal ini menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku usaha di Indonesia. Permintaan barang di dalam negeri cenderung menurun, sehingga Pemerintah berusaha untuk mengalihkannya ke pasar di luar negeri.
Beberapa negara antara lain Amerika, Australia, Jerman, Jepang, Singapura dan Thailand telah masuk kedalam jurang resesi ekonomi. Oleh karena itu, Pemerintah kini bersiap mengambil sejumlah langkah extraordinary untuk mencegah perekonomian nasional masuk lebih dalam ke jurang resesi sekaligus mendorong pemulihan ekonomi.
Adapun langkah – langkah yang diambil di antaranya seperti meningkatkan ekspor barang, karena berdasarkan informasi dari beberapa buyer, permintaan produk Indonesia di luar negeri masih tinggi, walaupun masih terkendala pengiriman barang akibat lockdown.
Selain itu, langkah berikutnya yang diambil Pemerintah Indonesia adalah berencana melakukan belanja besar-besaran agar permintaan dalam negeri meningkat dan dunia usaha tergerak untuk berinvestasi.
“Langkah extraordinary ketiga adalah Pemerintah saat ini menyiapkan berbagai program untuk mendorong UMKM bergeliat kembali, salah satunya dengan program kredit berbunga rendah bagi para pengusaha,” kata Dirut Bank Jateng, Supriyatno.
Menurut Supriyatno, sektor UMKM memiliki peluang yang sangat besar untuk membantu meningkatkan perekonomian dalam negeri, khususnya dalam hal ekspor produk lokal ke negara-negara yang sedang mengalami pandemi.
Tak hanya itu saja, melalui program pemulihan ekonomi yang dibuat Pemerintah, Negara hadir dengan menempatkan dana pemulihan yang ditempatkan di bank–bank daerah di seluruh Indonesia, termasuk di Bank Jateng.
“Sebagai salah satu Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang ketempatan dana pemulihan ekonomi dari pemerintah, maka Bank Jateng berkomitmen untuk menyalurkan dana tersebut ke sektor-sektor produktif, salah satunya ke UMKM,” katanya.
Disisi lain, tak hanya dunia perbankan saja yang mulai bergerak dengan mendorong seluruh UMKM yang ada, dari Pemerintah Daerah sendiripun juga turut bersinergi dan berkolaborasi mengupayakan geliat para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah ini.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, bahkan mengembangkan lima jurus untuk membangkitkan perekonomian daerah di saat pandemi Virus Corona saat ini. Ke lima jurus ini diharap bisa memberikan dorongan kepada para pelaku usaha, terutama pengusaha kecil.
Jurus pertama Ganjar adalah memotivasi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan mengunjunginya secara langsung. Hampir tiap hari Ganjar melakukannya. Sembari gowes pagi atau mampir di kala kunjungan kerja ke berbagai daerah. Dari produk kerajinan, mebel, kuliner, kopi, batik dan lain-lain.
“Pelaku usaha butuh dikancani. Maka saya datang, ngobrol, lalu bikin vlog agar produknya bisa takpromokan di sosial media,” kata Ganjar.
Jurus kedua, Ganjar membuka gratis endorse di akun instagramnya setiap hari Minggu, melalui program Lapak Ganjar. Telah ribuan produk yang dipromosikan di instastory @ganjar_pranowo.
Berikutnya Ganjar menggandeng e-commerce kelas unicorn untuk pelatihan marketing online kepada pelaku UMKM.
“Kami sudah bekerja sama dengan marketplace, mereka yang sudah unicorn. Terus mereka suruh melatih,” jelasnya.
Jurus lainnya adalah dibukanya objek wisata dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Ganjar memastikan pelaksanaan protokol dengan mengunjunginya langsung. Terakhir ia membuka wisata Karimunjawa.
“Begitu kita longgarkan, sebagian besar destinasi wisata mengajukan pembukaan. Hanya kita minta ketentuannya sangat ketat. Ketika tidak bisa menaati (protokol kesehatan) ya ditutup lagi,” tegas Ganjar.
Terbaru, Ganjar menggelar UKM Virtual Expo 2020 pada Oktober 2020 lalu. Event ini mencatat rekor karena hanya tiga hari tiga hari (25-27/10/2020) membukukan transaksi Rp 3,1 miliar. Rinciannya, Rp1,9 miliar transaksi ritel dan Rp1,2 miliar order.
Transaksi dengan nilai terbanyak, berasal dari UKM Naruna Keramik Salatiga yang mendapatkan order dari Qatar sebesar Rp1,2 miliar.
Guru besar studi pembangunan di Fakultas Ekonomika Bisnis Universitas Diponegoro (FEB Undip) Prof FX Sugiyanto menilai positif program pemulihan ekonomi di masa pandemi yang dilakukan Ganjar.
“Apa yang dilakukan Jawa Tengah ini merupakan upaya, bagaimana Jawa Tengah bangkit. Di mana Jawa Tengah membangun kebangkitan atau membangkitkan ekonomi kembali Jawa Tengah yang sempat mengalami kelesuan besar akibat pandemi ini,” katanya.