TUBAN (SUARABARU.ID) – Patung Buddha Empat Muka setinggi 129 sentimeter yang berdiri megah di halaman belakang Tempat Ibadah Tri Darma (TITD/Kelenteng) Kwan Sing Bio Tuban, Jatim, akan diresmikan bertepatan dengan hari ulang tahun (HUT) Se Mien Fo yang jatuh pada9 November 2020.
Bhante Khanit Sannano Mahathera, Biksuasal Thailand, siap meresmikan patung yang didatangkan langsung dari Bangkok itu.
Setelah diresmikan, umat bias melihat dan beribadah di Kelenteng Tuban sehingga tidak perlu pergi ke Bangkok. Menurut Ketua Penilik Demisioner TITD Kwan Sing Bio, Alim Sugiantoro, Patung Buddha Empat Muka dibangun atas idenya.
Pembangunan itu sebagai bentuk kerukunan umat dan melengkapi unsur agama yang ada di kelenteng, yakni Buddha, Tao, dan Khonghucu. ‘’Kelenteng Kwan Sing Bio itu sudah baku tri darma sejak dulu. Itu tak bias ditawar-tawar, dan harga mati,’’ ungkapAlimSugiantoro, Sabtu (7/11).
Dia menjelaskan peresmian patung itu juga untuk menghormati sesama agama dan menjaga perdamaian, serta persatuan umat di KelentengTuban.
‘’Perbedaan umat yang ada di Kelenteng Tuban harus dihormati. Yang pasti, kelenteng ini tidak boleh dijadikan Vihara atau ‘di-Buddha-kan’,’’ tandasnya.
Perbedaan yang terjadi di Kelenteng Kwan Sing Bio harus dijadikan contoh untuk menjaga kerukunan antarumat beragama. Sebab, selama ini umat yang datang ke kelenteng darimana pun asalnya selalu menghormati perbedaan.
‘’Umat Kelenteng Tuban harus menjadi contoh yang baik dalam menjaga kerukunan antarumat beragama. Jika kita tidak rukun, kita malu dengan teman-teman luar daerah yang dating ke sini,’’ papar Alim.
Dana pembangunan Patung Dewa Empat Muka berasal dari sumbangan keluarga besar Alim Sugiantoro. Patung ini dibangun dengan menelan biaya Rp 1 miliar.
‘’Saat ini Patung Buddha Empat Muka sudah dikunjungi masyarakat. Bukan hanya untuk beribadah, melainkan juga buat latar swafoto,” tutur Alim.
4 Kebaikan
Pengusaha ternama itu menegaskan patung ini melambangkan empat kebaikan Sang Buddha. Empat sifat itu adalah murah hati, pengasih, adil, dan meditasi.
Sementara delapan tangan merupakan symbol kekuatan Sang Buddha. Kedelapan tangannya memegang tasbih, cakram, tongkat kebesaran, cupu, air suci, kerang, kitab suci, teratai, dan gada. Untukbangunannya dikelilingi empat pilar yang terdiri atas tiga bagian, yakni stupa, patung Buddha, dan singgasana Buddha.
rr-mm