WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Di Kabupaten Wonogiri, kini dibangun tiga unit sumur bor sebagai upaya membantu masyarakat dalam pemenuhan air bersih. Pembangunan sumur bor ini, merupakan program dari TNI AD dengan slogan “TNI Manunggal Air Bersih.”
Bantuan sarana sumur bor ini, akan memberikan manfaat besar, utamanya kepada warga masyarakat yang selama musim kemarau puncak selalu dilanda kesulitan air bersih. Seperti pernah diberitakan, saat ini warga Wonogiri yang dilanda krisis air bersih berjumlah 31.961 jiwa (10.714 KK), di 41 dalam 14 wilayah kecamatan.
Penerangan Kodim (Pendim) 0728 Wonogiri, Pelda Indra, mengabarkan, dua dari tiga unit pembangunan sumur bor di wilayah teritorial Kodim 0728/Wonogiri, Korem 074/Warastratama, Kodam IV/Diponegoro, itu sudah mulai dikerjakan. Yakni di Desa Gebangharjo, Kecamatan Pracimantoro, dan di Desa Basuhan, Kecamatan Eromoko. Untuk yang ketiga, direncanakan akan dibangun di Desa Ngroto, Kecamatan Kismantoro.
Selasa,(5/11/24). Dandim 0728/Wonogiri Letkol (Inf) Edi Ristriyono, bersamaan melakukan peninjauan pengerjaan sumur bor tersebut, menyatakan, pembangunan sumur dilakukan sebagai upaya dalam membantu mengentaskan lilitan masalah kekeringan. Utamanya krisis air bersih tatkala datang musim kemarau.
Berkaitan itu, jajaran TNI AD peduli memberikan bantuan agar kebutuhan air bersih bagi masyarakat. Tujuannya, agar kebutuhan air masyarakat dapat tercukupi, utamanya melalui sarana pembuatan sumur bor. Hal itu dirasa penting, mengingat air bersih menjadi kebutuhan dasar bagi kehidupan masyarakat.
Kata Dandim, sumber daya air menjadi sangat penting bagi kelangsungan hidup masyarakat. Utamanya dalam memenuhi kebutuhan air bersih bagi rumah tangga warga beserta aktivitas di lingkungannya.
Bertambah
Upaya memberikan bantuan sarana sumur bor, menjadi salah satu bentuk kepedulian kepada masyarakat, khususnya warga yang tinggal di wilayah yang rentan terhadap krisis air. Yakni untuk membantu mengatasi kesulitan akan air bersih, dengan memberikan solusi yang tepat, yakni dengan membangunkan sumur bor.
Dandim, berharap, mudah-mudahan dengan pembangunan sumur bor ini, senantiasa bermanfaat bagi masyarakat. Problema masyarakat yang selama ini kesulitan air bersih di musim kemarau panjang, mudah-mudahan akan segera teratasi dengan terbangunnya sumur bor tersebut.
Sebagaimana pernah diberitakan, bencana kekeringan di Kabupaten Wonogiri pada musim kemarau puncak sekarang ini, dilaporkan meluas. Jumlah warga terdampak kekeringan yang mengalami kesulitan air bersih pun bertambah menjadi sebanyak 31.961 jiwa (10.714 KK).
Awalnya warga yang kesulitan air bersih sebanyak 16.185 jiwa (5.453 KK) di 19 desa di 7 kecamatan. Kini bertambah menjadi sebanyak 31.961 jiwa (10.714 KK), di 41 desa di 14 kecamatan. Atau mengalami penambahan sebanyak 15.776 jiwa (5.261 KK).
Jumlah desa yang kekeringan bertambah sebanyak 22, dan jumlah kecamatannya bertambah 7 atau menjadi sebanyak 14 kecamatan. Terdiri atas Kecamatan Pracimantoro, Girtontro, Paranggupito, Girowoyo, Eromoko, Wuryantoro, Manyaran, Nguntoronadi, Tirtomoyo, Karangtengah, Jatiroto, Wonogiri Kota, Selogiri dan Kecamatan Baturetno.
Warga dalam memenuhi kebutuhan air, membeli dari pelayanan mobil tangki. Harganya tergantung dekat jauhnya jarak pengiriman. Yang lokasinya dekat Rp 150 ribu per tangki. Tapi yang jauh mencapai Rp 500 ribu per tangki berkapasitas 6 ribu liter. Harga air per mobil tangki Rp 0,5 juta ini, terjadi di Desa Brenggolo, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Wonogiri.
Pemkab Wonogiri melalui BPBD, saat ini terus menyalurkan bantuan air bersih ke desa-desa. Plt Kepala BPBD Kabupaten Wonogiri, Trias Budiono, menyatakan, telah menyalurkan bantuan air sebanyak 2.055 mobil tangki. Atau sebanyak 12,330 juta liter air bersih. Sementara alokasi bantuan air bersih dipersiapkan sebanyak 3.500 mobil tangki.(Bambang Pur)