TEMANGGUNG (SUARABARU.ID) – Di tengah kesulitan keuangan negara, pembangunan jaringan irigasi Bendung Tingal Kanan di Desa Geblog, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung dilanjutkan kembali.
“Sebelumnya, pembangunan bendungan ini sudah dimulai sejak tahun 2018 lalu dengan anggaran multi years hingga 2023 mendatang,” kata Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Opak Serayu ( BBWSOS), Dwi Purwantoro pada sosialisasi dan doa bersama pelaksanaan pekerjaan pembangunan jaringan irigasi Tingal Kanan di Desa Geblog Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung, Rabu (19/8).
Dwi mengatakan, anggaran yang diperlukan untuk pelaksanaan pembangunan irigigasi di tahun 2020 kini mencapai Rp19 miliar yang akan digunakan untuk membangun jaringan primer dan sekunder sepanjang 1.300 meter.
Menurutnya, jika pembangunan Bendung Tingal Kanan ini selesai akan dapat mengairi lahan sawah di 13 desa di dua kecamatan yakni di Kecamatan Kranggan dan Kaloran seluas 1050 hektare.
Ia menambahkan, wilayah yang nantinya akan teraliri air dari Bendungan Tingal Kanan tersebut yakni Desa Geblog, Keblukan, Gandon, Tegowanuh dan Gandulan di Kecamatan Kalorang. Sedangkan, wilayah Kecamatan Kranggan yang juga akan teraliri tersebut, yakni Desa Kemloko, Klepu, Sanggrahan, Pendowo Badran, Bengkal, Pare dan Kranggan.
Dwi mengatakan, pembangunan Bendung Tingal Kanan ini merupakan program terbesar kedua pembangunan sektor irigasi , setelah Bendung Progo Pistan yang ada di Desa Jumo, Kecamatan Jumo, Kabupaten Temanggung.
Ia juga berharap, proses pembangunan bendungan tersebut terus berlanjut dengan dukungan dan kerjasama jejaring yang ada. Termasuk pembebasan tanahnya yang dibiayai oleh APBD provinsi.
Sementara itu, Bupati Temanggung, M Al Khadziq mengatakan, pembangunan saluran irigasi tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat di wilayah Kabupaten Temanggung. Karena, di musim kemarau seperti saat ini, debit air di beberapa sumber mata air yang adadi Kabupaten Temanggung mengalami penurunan.
Selain itu, pengairan sangat penting di masa pandemi covid-19 saat ini, karena ancaman krisis pangan di masa pandemi ini sangat nyata, terlebih berkurangya sumber mata air,
“ Sistem pengairan teknis seperti ini sangat penting untuk meningkatkan produktivitas pangan yang pada akhirnya dapat mengatasi ancaman krisis pangan di masa pandemi covid-19,” katanya.
Pada kesempatan itu, Bupati Temanggung mengapresiasi masyarakat yang merelakan tanahnya untuk pembangunan irigasi dan kepala desa yang telah memfasilitasi pembangunan irigasi tersebut,
Ia juga berharap masyarakat terus memelihara irigasi ini sehingga bisa dirasakan manfaatnya untuk kepentingan bersama.
Yon-trs
.