blank
Bendera merah putih ukuran raksasa dibentangkan di dinding puncak Bukit Sentono Gentong, Desa Dadapan, Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan, Jatim. Untuk memeriahkan dirgahayu proklamasi kemerdekaan RI Ke 75 Tahun 2020.(Foto:Pemkab Pacitan)
PACITAN (SUARABARU.ID) – Tidaklah mudah memasang bendera merah putih ukuran raksasa pada sisi lereng puncak bukit yang terjal. Kiranya hanya personel yang menguasai teknik climbing dan vertical rescue saja, yang mampu memasangnya.

Demikian halnya dengan pemasangan bendera merah putih berukuran raksasa lebar 18  Meter dan Panjang 27 Meter di dinding puncak Bukit Sentono Gentong, Desa Dadapan, Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan, Jatim. Personel yang memasang adalah prajurit TNI Kodim 0801 dan Polres Pacitan, bersama Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) Kabupaten Pacitan.


Pemasangan bendera merah putih ukuran raksasa itu, bertujuan untuk mememeriahkan peringatan HUT Ke 75 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) Tahun 2020. Juga untuk mengenang kegigihan dan pengorbanan para pejuang kemerdekaan pendiri negeri.
blank
Bupati Pacitan, Indartato, tampil menjadi insoektur upacara pengibaran bendera memperingati HUT Ke 75 Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Tahun 2020.(Foto:Pemkab Pacitan)

Pantang Menyerah
Pada sisi lain, pemasangan bendera di sisi tebing puncak bukit yang terjal dan sulit itu, dimaksudkan untuk mengobarkan semangat patriotisme dan nasionalisme kepada generasi sekarang. Sebab, hanya dengan tekad pantang menyerah, bendera itu dapat terpasang megah di tempat yang sulit tersebut.

Sementara itu, upacara pengibaran bendera peringatan HUT Kemerdekaan RI Tahun 2020 di Kabupaten Pacitan, Senin (17/8), dilaksanakan sederhana dengan peserta terbatas dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Pengibar bendera (Paskibra) dilaksanakan oleh 3 petugas, dan peserta upacara hanya terdiri atas perwakilan tiga unsur. Yakni TNI, Polri dan Satpol PP dengan masing-masing 10 personel.

Seluruh peserta upacara dan undangan wajib mengenakan masker dan jaga jarak. Ini semua dilaksanakan karena pandemi corona. Upacara detik-detik proklamasi, mengikuti upacara kenegaraan Istana Negara secara virtual melalui video conference (Vidcon).

blank
Bersamaan dengan acara penyerahan remisi tujuhbelasan, Bupati Pacitan Indartato (kanan) menerima bingkisan lukisan dari warga binaan Rutan Pacitan.(Foto:Pemkab Pacitan).

”Pemerintah membuat aturan ketat, agar masyarakat aman dan sehat,” tegas Bupati Pacitan, Indartato. Penegasannya ini, disampaikan ketika tampil menjadi inspektur upacara pengibaran bendera memperingati HUT Ke 75 Proklamasi Kemerdekaan RI.

Mata Rantai
Kata Bupati, meskipun peringatan kali ini berlangsung sederhana, namun tidak mengurangi makna kemerdekaan itu sendiri. Semua ini, dilakukan untuk mematuhi protokol kesehatan sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19. ”Covid-19 itu berbahaya, pemerintah membuat aturan ketat, agar masyarakat aman dan sehat,” tegas Bupati Indartato.
blank
Pengibaran bendera upacara peringatan HUT Kemerdekaan Indonesia Tahun 2020, dilakukan 3 petugas. Tidak menyertakan barisan tujuh belas, delapan dan empat lima.(Foto:Humas Pacitan).

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Pacitan atas nama pemerintah daerah menyerahkan penghargaan kepada SMPN 1 Arjosari atas Inovasi Sepatu Kita (Sekolah Dapat Upah Ketrampilan Tambahan), SDN Ponggok atas inovasi melaksanakan kegiatan belajar mengajar menggunakan model kunjungan ke rumah dengan menerapkan protokol kesehatan.

Tim Humas Pemkab Pacitan, Rizky, Luky, Arif, Danang dan Fren, mengabarkan, diberikan pula penghargaan kepada Pemerintah Desa (Pemdes) Ploso, Kecamatan Punung atas inovasi menyosialisasikan pelaksanaan hajatan dengan menerapkan protokol kesehatan, dan kepada Puskesmas Gondosari atas inovasinya Gemar Sadur (Gerakan Masyarakat sadar Survailens).

Bambang Pur