SEMARANG (SUARABARU.ID)– Rektor Soegijapranata Catholic University (SCU) Semarang, Dr Ferdinandus Hindiarto SPsi MSi, menyoroti fenomena tagar #KaburAjaDulu, sebuah cerminan tren generasi muda Indonesia yang memilih untuk bekerja, atau membangun karier di luar negeri.
”Apakah ini bentuk kepanikan? Atau justru keberanian? Jangan-jangan mereka percaya diri, karena merasa siap bersaing di level global,” kata Rektor SCU, dalam sambutannya di acara Wisuda Periode I Tahun 2025, di Auditorium Agnes Widanti, Kampus 1 Bendan Semarang, Sabtu (12/4/2025).
Menurut dia, lulusan SCU seharusnya tidak perlu merasa minder, dalam menghadapi persaingan internasional. Hal ini karena sudah adanya kepercayaan tinggi dunia kerja terhadap lulusan SCU.
BACA JUGA: Festival Film Anak Bangsa (FFAB) 2025 Digelar di Kudus: Ruang Ekspresi Sineas Muda untuk Lingkungan
”Itu dibuktikan dengan banyaknya perusahaan menggelar campus hiring, serta pengakuan dari Orang Tua Group dan Bank Danamon, atas tingginya serapan lulusan SCU di dunia profesional,” ungkapnya.
Rektor Ferdinand juga menjelaskan, data masa tunggu kerja lulusan SCU terus menunjukkan tren yang positif. Dari rata-rata 2,4 bulan pada 2022, menjadi hanya 0,6 bulan pada 2024.
”Ini membuktikan, lulusan SCU cepat terserap di dunia kerja, dan tidak perlu kabur untuk bisa berkarya. Selain itu, peningkatan kualitas lulusan juga diperkuat dengan masa studi yang semakin cepat,” terang dia.
BACA JUGA: Betul-betul Lolos dengan Kepala Tegak
Dalam kesempatan itu, Rektor SCU juga tidak menampik, banyak alumni SCU yang berkiprah di luar negeri. Bukan karena ingin “kabur”, tapi merupakan capaian dari penyusunan goal setting, yang sebelumnya telah dipersiapkan kampus.
Sebagai catatan, pada 2023 ada sebanyak 16 persen lulusan SCU yang berkarya di perusahaan multinasional dan internasional. ”Bukan untuk pelarian atau semata-samata demi gengsi, melainkan sebagai bentuk aktualisasi diri dari pengalaman internasional yang didapat selama studi,” tuturnya.
Sementara itu, Prof Berta Bekti Retnawati, Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni, menjelaskan, lebih dari 70 persen lulusan S1, dan 90 persen lulusan S2, berhasil selesai tepat waktu. Sedangkan rata-rata masa studinya sekitar empat tahun untuk S1, dan kurang dari dua tahun untuk S2.
BACA JUGA: Gubernur Minta Pengusaha Jasa Boga Tingkatkan Wisata Kuliner di Jateng
Salah satu wisudawan, dr Aditya Nugraha MBiomed (Magister Manajemen), berhasil menyelesaikan masa studi dalam waktu 1,5 tahun, berkat Program Alternatif Tugas Akhir (Alta).
Lulus dengan waktu yang sama, juga dialami Steffi Agustine Chandra (Magister Teknologi Pangan), yang membuat prototipe susu nabati dari dua tanaman kacang-kacangan, sebagai proyek tugas akhirnya.
Ada pula Michelle Kartika Swandari (Ilmu Komunikasi), yang lulus dalam waktu empat tahun, dengan dukungan Beasiswa Prestasi Olahraga, karena prestasinya dalam cabang olahraga bola basket.
BACA JUGA: Sesaji Rewanda di Gua Kreo, Gunungan Ketupat dan Sega Kethek Ludes Jadi Rebutan
Selain tiga wisudawan itu, ada juga Azzahra Chairunnisa Putri Astari (Fakultas Psikologi), yang saat studi berhasil mendapatkan beasiswa pertukaran pelajar Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA), ke Padua University, di Italia. ”Kami berencana akan mengambil studi lanjut, dan balik lagi ke Italia,” tuturnya.
Dalam acara wisuda itu, SCU melepas 515 lulusan dari 1 Program Doktor (S3), 7 Program Magister (S2), 1 Program Gelar Ganda, 15 Program Sarjana (S1), 1 Program Diploma (D3), dan 1 Program Profesi.
Riyan