SEMARANG (SUARABARU.ID) – Sesaji Rewanda Kembali digelar di Gua Kreo, Dusun Talunkacang, Kelurahan Kandri, Gunungpati, Kota Semarang, Sabtu 12 April 2025.
Acara yang biasanya berlangsung sekitar pukul 06.00 memang harus mundur beberapa waktu, karena Wali Kota Semarang yang hadir terlambat, karena ada tugas yang lain.
Meski demikian, para pelaku sesaji yakni penari, dan para tetua, serta warga masyarakat yang sudah berdatangan tetap setia menanti acara dimulai. Para peraga, penari dengan kostum kera sudah berbaris di depan SD Negeri 2 Kandri, tidak jauh dari panggung untuk memulai prosesi.
Begitu Wali Kota Semarang Agustina Wilujen Pramestuti hadir, tidak menunggu lama prosesi dimulai. Wali Kota Agustin didampingi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang R. Wing Wibisono memecah kendi, dan arak-arakan sejauh sekitar 300 meter menuju Gua Kreo pun dimulai.
Agustin pun turut dalam kirab arak-arakan tersebut, sampai ke pelataran Gua Kreo. Warga yang ada di pelataran menyambut kehadiran Wali Kota. Mereka berebut bersalaman, dan banyak yang minta selfi bersama Wali Kota Agustin.
Prosesi di pelataran Gua Kreo diawali dengan sembilan wali yang mengarak replica batang kayu jati, yang menyimbolkan kayu yang didapat Sunan Kalijaga untuk tiang Masjid Demak. Kemudian disusul tari Bambu Krincing, kemudian beksan Wanara.
Dalam kesempatan ini, para penari pun mengajak Wali Kota, Kepala Disbudpar Kota Semarang Wing Wibisono untuk turut menari. Demikian juga para tamu yang lain, menari bersama peraga Beksan Wanara.

Selanjutnya Wali Kota Agustin memberikan sambutan, diteruskan dengan rebutan sesaji. Tampak gunungan ketupat yang sudah ludes menjadi rebutan pengunjung, disusul rebutan gunungan sega kethek (hidangan khas Kandri berupa nasi dengan sayur daun papaya plus lauk tempe goreng dan ikan asin). Semuanya ludes dalam waktu singkat.
Menghargai Tradisi
Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti dalam sambutannya mengatakan, tradisi Sesaji Rewanda ini bukan sekadar tontonan. “Lebih dari itu, kita menghargai tradisi, mencari kembali antara masa lalu dan masa kini,” ujarnya.