blank
Menko PMK, Pratikno, saat menyampaikan beberapa arahannya secara daring, salah satunya pelaksanaan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC). Foto: dok/bmkg

JAKARTA (SUARABARU.ID)– Dalam upaya pengendalian banjir yang melanda wilayah Jabodetabek, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar rapat koordinasi secara daring. Hadir dalam kegiatan ini, Menko PMK, Kepala BMKG, Kepala Basarnas, Kalaksa BPBD dan pimpinan wilayah yang daerahnya terdampak banjir, Selasa (4/3/2025).

Dalam rapat itu, seluruh Kalaksa BPBD se-Jabodetabek menyampaikan laporannya, terkait kondisi wilayah yang terdampak banjir, tanah longsor dan jembatan putus, serta langkah-langkah yang telah dilakukannya.

Seperti diketahui, petugas BPBD se-Jabodetabek sampai saat ini masih terus memantau kondisi terkini daerah yang terkena bencana alam banjir itu. Beberapa di antara mereka terpaksa dievakuasi dengan menggunakan perahu karet.

BACA JUGA: Kasatlantas Polres Kebumen Bagikan Takjil ke Pengguna Jalan di Tugu Lawet

Selain itu, pemberian bantuan seperti makanan siap saji, paket kids wear, air mineral, family kids, dan beberapa kebutuhan lainnya.

Pada rakor itu, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menyampaikan update, hasil analisis peringatan dini cuaca ekstrem yang menunjukkan tren puncak hujan akan terjadi pada dasarian kedua di bulan Maret.

”Update hasil analisis untuk 10 hari kedua dan ketiga di bulan Maret, tren puncaknya di 10 hari kedua, atau mulai 11-20 Maret. Curah hujan yang tertinggi diperkirakan akan mencapai 300 mm dalam 10 hari mendatang,” ungkap Dwikorita.

BACA JUGA: Pengusaha Beras Kena Tipu Rp 4 Miliar, Pelaku Pasangan Suami-Istri Asal Sragen

Sementara itu, Kepala BNPB, Suharyanto, terus berkoordinasi dengan BPBD dan pemerintah daerah, dalam memantau kondisi terkini, untuk menetapkan langkah yang dilakukan agar pengendalian banjir dapat segera teratasi.

”Rata-rata semua daerah sudah tanggap darurat. Yang jadi perhatian kami dan pemerintah daerah yakni evakuasi warga. Kami juga pastikan semua logistik akan terpenuhi,” imbuh dia.

Sedangkan Menko PMK, Pratikno, menyampaikan beberapa arahannya. Hal itu terkait langkah urgensi, salah satunya pelaksanaan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC), dalam waktu dekat ini.

BACA JUGA: Nomor WA Wadul Bupati dan Wakil Bupati Kudus Ganti, Ini yang Baru!

”Kalau bisa OMC bukan hanya dari BNPB saja, tapi juga bisa dari pemerintah daerah setempat. Hal itu dikarenakan, masih adanya potensi hujan lebat hingga seminggu ke depan,” tutur Pratikno.

Menurutnya, dengan dukungan penuh terhadap pelaksanaan OMC serta upaya tanggap darurat yang terus diperkuat, diharapkan wilayah Jabodetabek dapat segera pulih, dan masyarakat dapat kembali beraktivitas dengan aman.

”Kewaspadaan dan kerja sama yang solid, akan menjadi kunci untuk menghadapi tantangan cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi,” tukas dia.

Riyan