KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Komisi C DPRD Jawa Tengah yang dipimpin Bambang Hariyanto melaksanakan kunjungan kerja ke Pemerintah Kabupaten Kebumen.
Kunjungan kerja ini membahas peran BUMD memberikan kontribusi dalam penanganan kemiskinan dalam satu wilayah.
Bambang Hariyanto mengatakan, Kebumen disebut masih sebagai salah satu kabupaten termiskin di Jateng berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS). Untuk itu, pada Kunker kali ini bersama para anggota Komisi, pihaknya ingin mengetahui kondisi kemiskinan di Kebumen, penanganannya seperti apa, dan bagaimana peran BUMD di dalamnya.

“Alhamdulillah kita bersyukur sekali rapat kali ini turut dihadiri Bupati Kebumen Ibu Lilis Nuryani, dari sini kita bisa saling mengenal, sekaligus bisa mendengarkan langsung penjelasan dari kepala daerah tentang problem kemiskinan di Kebumen,”ujar Bambang di Aula Kantor Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah Kebumen, Selasa (4/3).
Ia berharap di era pemerintahan Bupati yang baru ini ada langkah-langkah yang strategis untuk menyelesaikan problem sosial ekonomi di Kebumen. Khususnya menyangkut kemiskinan, perlu upaya agar bisa keluar dari zona miskin ekstrem yang harus segera ditangani secara serius.
“Kita tentu percaya pemerintah yang baru bisa menyelesaikan persoalan itu. BUMD dengan dana CSR-nya juga harus terus diprioritaskan untuk membantu masyarakat bawah. Begitu juga program-programnya, pelayanannya harus bisa menyentuh masyarakat kelas bawah,”tuturnya.
Bambang merujuk disampaikan Bank Jateng dan BPR BKK Jateng, sudah banyak memberikan program kredit atau pemberian permodalan kepada UMKM dengan bunga yang ringan. Hal itu harus ditingkatkan lagi, jangan sampai masyarakat lebih tertarik pinjol daripada ke bank konvensional.
Sementara itu, Bupati Lilis Nuryan menyampaikan, pemerintah terus berupaya untuk memperbaiki program-program pengentasan kemiskinan. Salah satunya adalah melakukan pemutakhiran data kemiskinan.
“Kami percaya data yang akurat dan terpadu akan menghasilkan kebijakan yang tepat. Saat ini ada sekitar 700.000 data DTKS yang terdaftar, lalu kami padankan dengan data P3KE, dan kami filter menghasilkan 304.000 data kemiskinan,”ujar Bupati Lilis.
Menurut penuturan Bupati, data tersebut akan disaring kembali menggunakan 12 kriteria kemiskinan yang telah diatur melalui Perbup, dengan harapan menyerupai kriteria kemiskinan BPS. “Data ini akan menjadi Acuan Data Tunggal bagi seluruh OPD, untuk menentukan lokus penerima program kemiskinan,”imbuh Lilis.
Tak lupa Bupati meminta dukungan kepada para anggota DPRD Jateng, khususnya dalam program pengentasan kemiskinan, agar Kebumen bisa terlepas dari predikat Kabupaten Termiskin.
“Saya lihat dari Dapil Kebumen, ada Mas Yayan dan Mas Doddy, mohon supportnya ya mas, bareng-bareng kita mengentaskan kemiskinan di Kabupaten Kebumen,”tandas perempuan politisi Partai Nasdem itu sembari tersenyum.
Komper Wardopo