blank
Tari Sekar Pace disajikan di Pendapa Kabupaten Pacitan, Jatim, untuk memeriahkan acara tasyakuran peringatan Hari Jadi Ke-280 Kabupaten Pacitan Tahun 2025.(Dok.Prokopim Pacitan)
PACITAN (SUARABARU.ID) – Tasyakuran Hari Jadi Kabupaten Pacitan Ke-280 Tahun 2025, dimeriahkan dengan Tari Sekar Pace. Disajikan oleh 13 penari perempuan, yang tampil dengan gerakan lemah gemulai, seirama dengan alunan musik yang mengiringinya.

Bagian Prokopim Pemkab Pacitan mengabarkan. tasyakuran Hari Jadi Ke-280 Kabupaten Pacitan Tahun 2025, Rabu (19/2/25), digelar Pendapa Kabupaten Pacitan. Dilaksanakan seusai acara ziarah ke makam pendiri Pacitan.

Acara tasyakuran diawali dengan doa bersama, dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng oleh Sekda Pacitan, Heru Wiwoho, yang diserahkan kepada Ketua DPRD Pacitan Arif Setia Budi. Dirangkai dengan persembahan Tari Sekar Pace, dan acara kembul bujana atau makan bersama dengan seluruh tamu undangan.

“Saya sampaikan terima kasih kepada seluruh panitia peringatan Hari Jadi Ke-280, mulai dari pelaksanaan prosesi Hari Jadi hingga kirab pataka Panji Tata Pramana Hargeng Praja keliling ke 12 kecamatan se Kabupaten Pacitan. Yang rangkaian kirabnya telah kembali ke Pendapa Kabupaten Pacitan.

Tari Sekar Pace tidak hanya menghibur, tetapi juga mengandung filosofi nilai luhur dan harapan untuk kemajuan daerah. Tari yang dicipta oleh Koreografer Deasylina da Ary tersebut, erat kaitannya dengan legenda Pacitan. Yakni Pace di sisi Wetan yang kemudian populer dengan sebutan Pacitan, kabupaten terkenal dengan julukan Paradise of Java.

Disebutkan, Deasylina adalah Dosen Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang pernah mendapatkan anugerah Pacitanku Inspiring Women 2020. Dalam menciptakan gerak dalam Tari Sekar Pace, dia mengambil akar budaya Pacitan, yang dikolaborasikan dengan gerak tarian unsur Jogja, Solo, Ponorogo, serta dari daerah lain di Jawa Timur.(Bambang Pur)