
Amir menyebut, Nana Sudjana bukan pejabat yang antikritik, dan walaupun pernah ada dinamika, tetapi bisa diselesaikan dengan manis. “Saya semula berharap, kami bisa menjadikan puncak acara HPN di Blora pada 15 Februari lalu sebagai acara untuk mengantar purnatugas beliau sebagai Pj Gubernur, tetapi ketika itu beliau punya tugas lain yang tidak bisa ditinggalkan, sehingga mewakilkan kepada Asisten 1 Setda,” kata Amir Machmud.
Setelah Nana Sudjana usai menjalankan amanahnya sebagai pemimpin di Jawa Tengah, Amir Machmud berharap, akan sukses dengan tugas barunya yang akan diembannya nanti.
Kemudian Ketua Forum BPR BKK Jateng, Ahmad Mundholin mengatakan, salah satu pesan dari Nana yang selalu diingatnya adalah untuk bekerja profesional.
“Artinya, jauh dari intervensi. Yang terpenting, mengelola BUMD harus dengan prinsip kehati-hatian,” tuturnya.
Selain itu, lanjut dia, Nana selalu hadir dan membimbing agar perusahaan daerah selalu optimal dalam memberi kontribusi positif bagi pendapatan daerah.
“Capaiannya sangat riil, (kemiskinan) menjadi satu digit (9,58%), ini apresiasi kami bahwa Pak Nana memiliki konsentrasi dalam berdekatan dengan masyarakat,” ujarnya.
Selain itu, Nana juga berhasil menjaga stabilitas di Jateng selama masa pemilu dan pilkada serentak 2024. “Biasanya selalu ada kesan negatif karena polarisasi. Tapi kemarin riak itu bisa diredam. Kunci untuk menjaga iklim sejuk adalah merangkul semua stakeholders termasuk media,” ujarnya.
Sebagai informasi, selama memimpin Jateng, Nana Sudjana menorehkan sejumlah capaian. Di antaranya, menurunkan tingkat menjadi kemiskinan 9,58 persen. Kemudian, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) juga turun dari 5,13% pada Agustus 2023 menjadi 4,78 persen pada tahun Agustus 2024.
Selain itu, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jawa Tengah pada 2024 telah mencapai angka 73,87. Angka itu mengalami peningkatan dibandingkan pada 2023 yang mencapai 73,39.
Wied